Sukses

Aksi TNI Dalam Gerakan Literasi di Wilayah Perbatasan

Banyak cara yang dilakukan oleh TNI untuk melakukan baktinya untuk masyarakat. Seperti dilakukan para personel pos Maubusa Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB ini, Para personel loreng itu membuka jendela dunia untuk anak-anak sekolah dengan membuka perpustakaan

Liputan6.com, Denpasar Di tengah maraknya telepon seluler yang bisa didapatkan dengan mudah dan bisa mengakses apapun dari segala penjuru atau bahkan melupakan anak-anak pada tanggung jawabnya karena kehadiran gawai. Ternyata masih ada pihak-pihak yang masih berupaya menumbuhkan minat baca khususnya anak-anak agar terlepas dari gawai, salah satunya TNI Kodam IX/Udayana.

Kepedulian tersebut dilakukan oleh para personel TNI dari Kodam Udayana di pos Maubusa Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB melalui konsistensi membuat perpustakaan mini yang terletak di bawah menara pemantau dan masih berada di lingkungan Pos Maubusa, Desa Asumanu Kecamatan Raihat, kabupaten Belu, NTT.

Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB, Letkol Inf Alfat Denny Andrian mengatakan bahwa saat ini di Indonesia sudah banyak provinsi yang menerapkan new normal karena situasi pandemi Covid-19. Kebiasaan baru tersebut tentunya berdampak pada aktifitas dan pekerjaan, seperti sekolah tempat belajar dan mengajar di sekolah bagi anak perbatasan.

"Di sini Pos Maubusa personel TNI Satgas Pamtas RI-RDTL sektor timur Yonif RK 744/SYB membuat perpusatakaan mini untuk meningkatkan kembali minat baca dan menambah wawasan dalam belajar anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah karena alasan proses belajar mereka tidak teratur atau di batasi," katanya kepada Liputan6.com, Belu, NTT, Minggu (21/2/2021).

 

2 dari 2 halaman

Sarana Belajar di Tengah Pandemi Covid-19

Sementara itu, Danpos Maubusa Sertu I Ketut Mahadi Eka Darma menhelaskan perpustakaan tersebut awalnya di buat di lopo-lopo (tempat khas dari Belu) di dalam pos Maubusa namun karena kondisi lopo-lopo tersebut mengalami sedikit kerusakan dan kurang layak yang diakibatkan karena seringnya terkena hujan sehingga perpustakaan mini digelar di bawah Menara pemantau.

"Masih sama seperti konsep sebelumnya, tempat tersebut digunakan sebagai sarana tempat belajar buat anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah, dimana perpustakaan tersebut merupakan sarana pusat belajar dan menambah wawasan bagi anak anak perbatasan," tuturnya

Ia menambahkan anak-anak merasa sangat senang dan bahagia karena bukan hanya membaca buku namun bisa sambil bertanya kepada personel TNI yang bertugas di sana mengenai pelajaran yang belum mereka ketahui. Sejak adanya perpustakaan itu hampir setiap hari anak-anak datang membaca ke perpustakaan tersebut.

"Kami menyiapkan hampir 100 buku bacaan jumlahnya, yang terdiri dari buku fiksi dan non fiksi, dan berharap semoga perpustakaan ini bisa menambah motivasi dan nilai kejuangan generasi muda,”ucap Danpos Maubusa.

Salah seorang anak SD Beitaus Asumanu Jihan Bere (11) mengaku merasa senang karena adanya perpustakaan mini di pos Maubusa.

"Di perpustakaan ini kami semua bisa menambah wawasan dan pengetahuan kami dalam belajar, terima kasih bapak-bapak TNI," ucap dia.