Sukses

Alasan Presiden Jokowi Bangun Lumbung Pangan di Sumba Tengah NTT

Presiden Joko Widodo meninjau lumbung pangan (Food Estate) di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2/2021).

Liputan6.com, Kupang - Presiden Joko Widodo meninjau lumbung pangan (Food Estate) di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (23/2/2021).

Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) bersama dengan kementerian pertanian, tengah mengembangkan program food estate di Provinsi NTT yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

Infrastruktur yang dibangun untuk mendukung food estate di Sumba ini terdiri dari sumur bor dan embung yang direncanakan dapat memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian.

Jokowi mengatakan, pemerintah mempersiapkan lahan seluas 5.000 hektare di Sumba Tengah. Dari lahan tersebut, 3.000 hektare ditanam padi, kemudian yang 2.000 hektare ditanam jagung.

"Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektare, yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk jagung," katanya dilansir dari setgab.co.id.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan alasan pemerintah membangun lumbungan pangan di sana. Hal itu karena banyak rakyat yang miskin.

Di hadapan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Sumba Tengah, Paulus Sekayu Karugu Limu, Jokowi mengaku memiliki data lengkap terkait angka kemiskinan di daerah itu.

“Kenapa dikerjakan di NTT, khususnya di Kabupaten Sumba Tengah? Karena memang, kita harus ngomong apa adanya, Pak Bupati dan Pak Gubernur, data yang saya miliki, 34 persen kemiskinan ada di sini. Dan, panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali, yaitu padi. Dan kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” katanya.

Problemnya, kata Jokowi, adalah air bahkan hampir sama di semua wilayah di NTT. Memang kuncinya ada di air.

"Oleh sebab itu, di sini tadi kita lihat sudah dibangun di 2015-2018 sumur bor yang masuk ke sawah, juga ada embung. Beberapa embung di sini, embung besar juga sudah dibangun. Tapi masih jauh dari cukup, masih kurang," katanya.

"Tadi Bapak Bupati masih minta tambahan lagi, Pak Gubernur juga minta dibuatkan satu bendungan untuk di Kabupaten Sumba Tengah dan sekitarnya," tambahnya.

Jokowi menegaskan, ia sudah memerintahkan Menteri PUPR untuk melihat kemungkinan dibangun waduk atau pun bendungan. Kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor.

Nanti, Jokowi menambahkan, diikuti dengan Kementerian Pertanian untuk membantu kekurangan-kekurangan alsintan (alat mesin pertanian).

"Saya rasa, kalau ini kita kerjakan saya meyakini food estate yang ada di Kalimantan Tengah, food estate yang ada di Sumatera Utara, dan juga food estate yang ada di NTT ini akan bisa kita membangun sebuah ketahanan pangan yang baik untuk negara kita. Dan nanti akan kita fotokopi untuk juga di provinsi-provinsi yang lain yang memiliki kesiapan," ujarnya.

Simak Juga Video Pilihan Berukut: