Sukses

AHY Kritik Pemerintah Soal Keselamatan Penerbangan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik pemerintah terkait keselamatan penerbangan di Indonesia. AHY menyebut transportasi adalah bagian dari pergerakan ekonomi sudah seharusnya itu ditingkatkankan untuk tingkat keselamatan dan pengamanannya.

Liputan6.com, Denpasar Agus Harimurti yudhoyono (AHY) mengatakan masih sering terjadi musibah kecelakaan alat transportasi udara di Indonesia. Masalah tersebut menjadi pembahasan AHY saat webinar bersama DPP Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) di Jakarta Kamis (25/2/2021).

Menurut AHY pemerintah harus mengevaluasi peristiwa kecelakan khususnya transportasi udara. Karena masyarakat membutuhkan transportasi yang paling cepat paling aman.

"Artinya modal transportasi udara masih menjadi pilihan. Bahkan menjadi backbond bagi tumbuhnya perekonomian di negeri kita. Kita tahu pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan dengan seberapa cepat dan banyak terjadinya lalu lintas manusia atau pun barang dan jasa di Indonesia," kata AHY saat webinar DPP IMDI di Jakarta, Jumat (25/2/2021).

AHY menjelasan dalam kegiatan webinar yang dilaksanakan IMDI bukan untuk mencari siapa yang salah, melainkan mencari solusi agar peristiwa atau musibah terulang lagi. "Kegiatan ini mencari solusi bukan mencari siapa yang salah. Tentunya kedepan tidak ingin mengulang kesalahan apa yang telah terjadi," ujarnya. 

2 dari 2 halaman

AHY: Kecelakaan Pesawat itu Masalah Serius

Ia melanjutkan apabila harus memilih keselamatan dan kenyamanan, dirinya berkeyakinan rakyat Indonesia memilih keselamatan. "Kita slalu meenjadi momentum kejadian evaluasi, yang pasti harus memilih keselamatan. Kedepan tranportasi udara semakin baik. Kedepan regulasi dan manajemen perlu dilakukan dengan baik. Harapannya penerbangan udara akan menjadi baik," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum IMDI Michael Wattiena berharap yang sama agar peritiwa seperti jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Karawang, Jawa Barat dan baru-baru ini jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta yang mengangkut 62 penumpang beserta kru maskapai tidak terulang lagi.

"Kita berharap agar pemerintah lebih memperhatikan dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan transportasi udara, dan juga darat dan laut. Transportasi melalui udara adalah masalah serius, karena bilamana musibah terus terjadi dampaknya sangat dahsyat," kata mantan pimpinan Komisi V DPR RI ini.

Video Terkini