Karanganyar - Rombongan anggota perguruan silat diketahui sempat gegeran dengan tukang parkir di ruas jalan Cemara Kandang, Tawangmangu, Karanganyar Sabtu (27/2/2021) siang.
Perseteruan itu bermula saat rombongan dari perguruan silat yang datang dari Kecamatan Karangpandan itu tiba di Cemara Kandang untuk mencari lokasi kpi darat (kopdar).
Advertisement
Baca Juga
Kapolsek Tawangmangu, AKP Ismugiyanto mengatakan berdasarkan keterangan yang diterima, massa dari perguruan silat itu membuat gaduh. Pasalnya mereka menggunakan sepeda motor dengan knalpot yang berisik. Juru parkir di kawasan itu lantas menegur massa perguruan silat tersebut, namun tidak digubris.
Sejurus kemudian salah satu anggota rombongan perguruan silat itu terkena lemparan benda yang tidak diketahui asalnya yang memicu gegeran.
“Setelah itu, tiba-tiba ada lemparan benda yang datangnya entah dari mana mengenai para pengendara. Lalu terjadilah perselisihan tersebut,” jelas Kapolsek Tawangmangu, dikutip Solopos.com.
Kegaduhan itu pun lantas dilaporkan ke polisi. Setelah menerima laporan perseteruan rombongan perguruan silat dan tukang parkir, anggota Polsek Tawangmangu mendatangi lokasi dan membubarkan kerumunan.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Ganti Rugi Kerusakan
Menurut Ismugiyanto, selanjutnya delapan orang dari pihak yang berselisih dibawa ke Mapolsek Tawangmangu untuk dimintai keterangan.
“Setelah itu, kami lakukan mediasi dan mereka sepakat untuk berdamai. Tadi juga ada pak Camat dan Danramil yang datang menyaksikan mediasi antara kedua pihak,” kata AKP Ismugiyanto.
Salah satu warga sekitar lokasi kejadian, Bes, mengatakan gegeran antara tukang parkir dan rombongan perguruan silat itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Bahkan tukang parkir yang terlibat merupakan saudaranya yang mengalami kerugian sepeda motor yang rusak.
Selain itu, dia juga mengatakan ada salah satu warung milik pedagang di Cemara Kandang yang juga rusak akibat perselisihan antara rombongan perguruan silat dengan tukang parkir tersebut.
“Tadi langsung didamaikan. Kerugian hanya motor dan tadi ada kesepakatan untuk ganti rugi untuk memperbaiki kendaraan adik saya yang rusak. Kalau warungnya tadi tidak meminta ganti rugi. Karena merasa itu rusak akibat aksi massa yang tidak bisa dihindari,” imbuh dia.
Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:
Advertisement