Sukses

Dukungan Kredit Murah untuk UMKM Jateng di Tengah Pandemi Covid-19

Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DPD Jawa Tengah mencatatkan kredit oleh masyarakat menunjukkan peningkatan

Liputan6.com, Semarang - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada meningkatnya permintaan utang. Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DPD Jawa Tengah mencatatkan kredit oleh masyarakat menunjukkan peningkatan.

"Di tengah pandemi, kredit BPR masih tumbuh mencapai 4,37 persen. Hingga Desember 2020, jumlah kredit yang disalurkan BPR kepada masyarakat mencapai Rp 28,08 triliun," kata Dadi Sumarsana, Ketua Perbarindo DPD Jawa Tengah dalam webinar kebangkitan UMKM di Provinsi Jawa Tengah yang digelar Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (27/2/2021).

Pemenuhan kebutuhan pembiayaan masyarakat di masa pandemi, sejalan dengan semangat BPR untuk mendukung penyediaan pembiayaan.

"BPR akan turut berpartisipasi secara aktif menyediakan pembiayaan murah kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," kata Dadi.

Untuk merealisasikan, penyaluran dukungan pembiayaan murah akan dilakukan di 249 BPR yang tersebar di seluruh Kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

"Hal ini menjadikan BPR sangat potensial untuk meningkatkan akses pembiayaan terhadap UMKM," ujar dia.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, menyampaikan banyaknya variasi produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar dunia.

"UMKM di Jawa Tengah memiliki kesempatan yang tinggi ekspor. Namun sering terbentur keterbatasan pemasaran dan akses pembiayaan," kata Ema.

Melihat permasalahan pemodalan oleh UMKM, OJK Regional 3 menggelar Webinar “Potensi dan Prospek Ekonomi UMKM Jawa Tengah di Masa Pandemi Covid-19," ucapnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Dukungan OJK Jateng DIY

Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Aman Santosa, mendorong adanya kerja sama antara BPR dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Jateng untuk mengakselerasi penyaluran kredit kepada UMKM Jawa Tengah.

"Selain perluasan akses kredit UMKM, di tahun 2021, OJK bersama dengan Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah dan Industri Jasa Keuangan siap memfasilitasi Bussiness Matching Klaster UMKM unggulan di 17 kabupaten dan Kota yang memiliki orientasi ekspor," katanya.

Saat ini, Kantor OJK Regional 3 melalui official store KR 3 di aplikasi UMKM-MU telah mendukung pemasaran 353 produk UMKM yang terdiri dari produk kuliner, fashion, kerajinan tangan dan pertanian.

"Untuk menjaga stabilitas kinerja BPR di masa pandemi, OJK menilai perlu ada kebijakan lanjutan untuk tetap mendukung pertumbuhan industri BPR, sehingga dapat menjalankan fungsi intermediasi termasuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan sektor riil terutama UMKM," dia menjelaskan.

Saat ini, OJK telah memperpanjang masa berlaku kebijakan bagi BPR dan BPRS sampai dengan 31 Maret 2022 dengan berlakunya Peraturan OJK Nomor 2/POJK.03/2021.

"Kebijakan ini meliputi relaksasi bagi BPR/BPRS dalam perhitungan penyisihan penghapusan aset produktif, modal minimum, batas maksimum penempatan dana antar bank dalam rangka penanggulangan permasalahan likuiditas serta penyediaan dana pendidikan," tambahnya.