Sukses

Meredupnya Sektor Wisata di Sumbar Tanpa Kehadiran Turis Asing

Pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor ekonomi masyarakat.

Liputan6.com, Padang - Sejak merebaknya Covid-19 di Sumatera Barat pada Maret 2020, kunjungan wisatawan mancanegara mulai nihil mulai April 2020.

Badan Pusat Statistik Sumbar mencatat, kunjungan terakhir wisatawan mancanegara ke provinsi ini yakni Maret 2020 sebanyak 2.530 orang.

"Kemudian sejak saat itu hingga Januari 2021 belum ada kunjungan wisatawan mancanegara," kata Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati kepada Liputan6.com, Senin (1/3/2021).

Ia menyebut memang banyak sektor yang terpukul oleh pandemi Covid-19, salah satunya pariwisata yang juga berdampak pada ekonomi masyarakat.

Dalam kurun 2015 hingga 2020, BPS mencatat kunjungan wisatawan ke Sumbar paling anjlok pada 2020 yakni totalnya 11.258 orang, sementara pada 2019 tercatat 61.131 orang.

"Semoga pada 2021 ini kondisi segera normal kembali, sehingga kunjungan pariwisata di Sumbar bisa terobati. Jika geliat wisata membaik juga akan berdampak pada pelaku usaha," ujarnya.

Selain kunjungan wisatawan mancanegara, BPS juga merilis tingkat hunian kamar hotel berbintang pada Januari 2021 mencapai rata-rata 37,27 persen.

"Angka tersebut mengalami penurunan 16,17 poin dibanding tingkat hunian kamar pada Desember 2020 sebesar 53,44 persen," ujarnya.

Data ini, kata Herum merupakan kumpulan data yang diiinformasikan dari berbagai aktivitas di sektor pariwisata dan transportasi yang mencakup jumlah wisatawan mancanegara tingkat hunian hotel, dan akomodasi lainnya.

Sementara di Sumbar pada Januari-Februari 2021, sejumlah agenda wisata seperti serak gulo dan Festival Cap Go Meh dibatalkan mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini: