Sukses

Nenek Mengaku Diterkam Harimau Saat Cari Ikan, Ini Kata BBKSDA Riau

Seorang nenek di Kabupaten Pelalawan mengaku diterkam harimau sumatra saat mencari ikan tapi BBKSDA Riau berpendapat lain.

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang warga bernama Simi di Desa Air Hitam, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, mengaku diterkam harimau sumatra. Perempuan 64 tahun itu mengaku diserang ketika mencari ikan pada 27 Februari 2021.

Pengakuan anak korban, Jamilus, serangan terjadi pukul 09.00 WIB. Korban ke lokasi bersama cucunya, Habibie, tapi keduanya berpisah karena pemuda 20 tahun itu harus menderes pohon karet.

Serangan harimau sumatra ini beredar di media sosial. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau kemudian lokasi mengecek kebenaran informasi itu.

Kabid I BBKSDA Riau Andre Hansen Siregar menyebut informasi itu menyebar pada 1 Maret 2021. Dia pun heran mengapa korban ataupun pemerintah desa setempat tidak melapor ke pihak berwenang.

"Biasanya informasi konflik satwa cepat dilaporkan, oleh karena itu tim sudah ke lokasi melakukan mitigasi konflik," kata Andre, Selasa siang, 2 Maret 2021.

Melihat dari foto korban yang beredar, lanjut Andre, tidak terlihat luka menganga karena cakaran ataupun gigitan satwa liar. Wajah korban hanya terlihat lebam, begitu juga di bagian mata.

"Kalau serangan harimau sumatra biasanya ada luka cakaran, ini lukanya lebam," kata Andre.

Andre menyebut tim mitigasi BBKSDA Riau sudah meminta keterangan dari korban dan cucunya. Kepada petugas, korban tidak tahu jenis satwa yang menyerangnya karena hanya terlihat samar.

"Korban mengaku tubuh satwa bewarna hitam, tidak kelihatan muka dan ekor satwa," kata Andre.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sosok Satwa Hitam

Melihat pola serangan, tambah Andre, tim menyimpulkan itu bukanlah harimau sumatra karena tidak terlihat belang. Ini diperkuat dengan pemeriksaan oleh bidan desa pada luka di wajah korban.

Bidan desa menyebut lukanya karena benda tumpul. Luka itu ada di bagian mata dan pelipis korban serta tidak ada bekas cakaran ataupun gigitan satwa.

"Apalagi korban hanya merasakan dorongan lalu jatuh dan terlentang," ucap Andre.

Petugas juga meminta keterangan cucu korban. Dia mengaku satwa yang terlihat di lokasi bewarna hitam tapi hanya samar di antara semak belukar.

"Petugas juga sudah ke lokasi tapi tidak melihat ada bekas cakaran ataupun jejak harimau sumatra," kata Andre.

Terlepas dari kejadian itu, Andre menyebut desa itu termasuk dengan habitat harimau sumatra di Suaka Margasatwa Kerumutan. Jaraknya sekitar 18 kilometer tapi dalam peristiwa ini tidak ditemukan jejak si Datuk Belang.

Andre mengimbau masyarakat di desa tidak memasang jerat ataupun umpan di lokasi. Pasalnya dikhawatirkan harimau sumatra lewat sehingga terluka karena jelajah satwa tersebut cukup luas.

"Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas sendirian di hutan, selanjutnya di lokasi akan dipasang kamera pengintai," kata Andre.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.