Sukses

Permintaan Terakhir Kopda Dedi Sebelum Gugur dalam Kontak Senjata dengan MIT di Poso

Prajurit TNI gugur di Poso, Kopda anumerta Dedi Irawan sempat meminta orangtuanya tidak khawatir kalau tidak berhubungan selama bertugas.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kopda Dedi Irawan sudah dimakamkan di Taman Makam Bahagia, Jalan Pattimura Pekanbaru. Prosesi militer mengantarkan jenazah prajurit TNI gugur itu di peristirahatan terakhir setelah kontak senjata dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Sulawesi Tengah.

Sebelum bertugas di Dusun Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara sebagai bagian Satgas Koopsus TNI untuk menyergap kelompok MIT, Kopda Dedi Irawan menelepon orangtuanya.

Dia melakukan video call dengan orangtua di Pekanbaru, kemudian mengirim beberapa potongan video dirinya naik bukit di lokasi penugasan. Sebelum itu, Dedi meminta orangtuanya tidak khawatir.

Kopda Dedi Irawan menyebut akan bertugas lima hari dan masuk ke hutan. Dia pun meminta orangtuanya tidak perlu risau kalau nantinya tidak ada kabar ataupun sulit ditelepon.

"Adik saya itu bilang di lokasi susah sinyal, katanya enggak usah khawatir kalau nanti enggak ada menelepon," kata abang Dedi bernama Heru.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Terima Kabar Duka

Heru menyebut orangtuanya mendoakan agar Dedi selamat bertugas. Dedi kemudian menutup sambungan telepon dan berangkat ke desa itu untuk memburu buronan kelompok teroris MIT.

Senin malam, 1 Maret 2021, orangtua di Pekanbaru menerima telepon dari atasan Dedi di Koopsus TNI. Kabar duka diterima dan hubungan dengan Dedi pada Senin pagi merupakan komunikasi terakhir.

"Gak ada firasat saya, kalau orang tua juga tidak ada, hanya sebelumnya ada gigi patah," katanya.

Heru menyebut Dedi sempat pulang ke Pekanbaru saat cuti dari bertugas. Usai itu, dia ditugaskan ke Sulawesi Tenggara selama tiga bulan untuk menumpas kelompok teroris MIT.

"10 hari cutinya kemarin, ke sini ke rumah orangtua," ucap Heru.