Liputan6.com, Kendari - Pihak keluarga Briptu Herlis, anggota Brimob yang tewas usai baku tembak dengan MIT di Sulawesi Tengah, menolak rencana pemakaman di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kendari. Korban menjalani prosesi pemakaman dan upacara kedinasan di pemakaman keluarga di Desa Polara, Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara, Kamis (4/3/2021).
Kakak korban, Bripka Aksan menyatakan, alasan pihak keluarga memakamkan jenazah Briptu Herlis di desa, karena permintaan almarhumah ibunya. Semasa hidup, ibu korban meminta kepada kerabat agar kelak suami dan anak-anaknya dimakamkan di dekat pusaranya.
"Pertimbangan lainnya, jarak antara kampung dan Taman Makam Pahlawan di Kendari sangat jauh," ujar Aksan yang juga merupakan seorang anggota polisi di Polda Sulawesi Tenggara.
Advertisement
Baca Juga
Dia menyatakan, jika dimakamkan di desa, pihak keluarga bisa sering mengunjungi dan tidak terkendala jarak saat hendak ziarah.
"Kami berterima kasih, atas antusias Kapolda Sultra dan pemerintah Provinsi," katanya.
Kasat Brimob Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Pol Adarma Sinaga menyatakan, sebanyak 30 anggota Brimob Polda Sulawesi Tenggara yang bertugas di Kompi Totallang Kolaka Utara, mengawal langsung proses pemakaman. Mereka menjemput langsung saat helikopter membawa jenazah anggota Brimob yang tewas usai baku tembak dengan MIT.
"Kami menunggu perintah selanjutnya, soal apakah personel Brimob Polda Sultra akan membantu satgas di Sulteng atau seperti apa," ujar Adarma Sinaga saat ditanya kesiapan anggotanya.
Sebelumnya, jenazah Briptu Herlis, anggota Brimob korban baku tembak dengan MIT di pegunungan kilometer 7 Dusun Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, tiba di kampung halamannya di Desa Mekuasi, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara. Menggunakan helikopter Polri jenis Dolphin AS 365 N3/P-3103, korban bersama rombongan asal Polda Sulteng mendarat di Lapangan Sepakbola Mekuasi sekitar pukul 12.00 Wita.
Briptu Herlis diketahui tertembak di bagian perut usai terjadi baku tembak dengan kelompok MIT, Rabu (3/3/2021) sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu, korban sempat berusaha dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara, tetapi tak tertolong.