Liputan6.com, Yogyakarta - Dunia seni di Indonesia sangat banyak dipengaruhi keberadaan ASDRAFI (Akademi Seni Drama dan Film Indonesia) Yogyakarta. Bukan hanya melahirkan seniman peran saja, namun sejumlah sastrawan hingga musisi tangguh dan perupa hebat sempat merasakan tempaan di kampus ini.
Dalam perjalanannya, ketika dunia seni terpinggirkan oleh daya tarik ekonomi, maka ASDRAFI juga vakum. Beberapa tahun kemudian, para alumni ASDRAFI berkumpul, menggagas sebuah lembaga pendidikan seni yang serius.
Juru bicara GRK ASDRAFI Machmoed El Qodrie menyebutkan bahwa para alumni sepakat membentuk lembaga InSAGA (Indonesia School of Arts GRK ASDRAFI). Lembaga pendidikan seni ini menempatkan pendidikan seni yang berbasis lingkungan.
Advertisement
Baca Juga
“ASDRAFI sebenarnya cikal bakal bakal perguruan resmi seni drama dan film di Indonesia,” kata Machmoed.
Tokoh-tokoh seni yang mendunia dan legendaris lahir dari ASDRAFI. Sebut saja sutradara Teguh Karya, penyair dan dramawan WS.Rendra, teaterawan Aswar AN, sastrawan dan teaterawan Putu Wijaya, sutradara Chaerul Umam.
Belum lagi sejumlah aktor legendaris seperti Kusno Sujarwadi, Hendra Cipta, juga novelis Motenggo Boesye, pelukis Amri Yahya, Meritz Hindra.
“Memang perjalanan sejarah ASDRAFI harus mengalami kevakuman. Kini kami sepakat melahirkan InSAGA untuk menjawab perubahan zaman. Bukan hanya di bidang seni Drama dan Film, namun juga seni lain,” kata Machmoed.
In SAGA sesungguhnya wujud nyata spirit filosofi ASDRAFI dalam menjaga marwahnya di bidang pendidikan dan budaya.