Sukses

Menkes Sebut Stok Vaksin Covid-19 Bakal Datang Lagi pada Juli 2021

Usai memantau proses vaksinasi untuk para lansia di kampus Unsrat Manado, Budi Gunadi menjelaskan tentang kondisi terkini ketersediaan vaksin serta kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia.

Liputan6.com, Manado - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunawan Sadikin, Jumat (5/3/2021), melakukan kunjungan kerja di Manado, Sulut. Kunjungan ini untuk memantau pelaksanaan vaksinasi massal di sejumlah lokasi seperti di kampus Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Usai memantau proses vaksinasi untuk para lansia di kampus Unsrat Manado, Budi Gunadi menjelaskan tentang kondisi terkini ketersediaan vaksin serta kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia.

"Vaksin ini menjadi rebutan di seluruh dunia, bahkan beberapa negara baru mendapatkan vaksin. Kita di Indonesia, program vaksinasi ini sudah berjalan," ujar Budi Gunadi didampingi Ketua Komisi IX DPR RI Felly Runtuwene dan Rektor Unsrat Manado Ellen Joan Kumaat.

Menkes memaparkan, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 279 juta jiwa. Untuk sasaran vaksinasi di atas usia 18 tahun ada sebanyak 188 juta. Jika dikurangi penyintas Covid-19, kormobid, dan ibu hamil maka ada sekitar 181,5 juta jiwa.

"Dengan jumlah ini, maka dibutuhkan vaksin sebanyak 363 juta dosis," ujar Budi Gunadi.

Dalam selang waktu Januari hingga Juni 2021, ada sebanyak 90 juta dosis vaksin yang tiba di Indonesia. Pada Januari ada 3 juta vaksin, Februari 7 juta, dan Maret 11 juta vaksin yang akan tiba di Indonesia.

"Artinya masih ada 270 juta vaksin lagi yang akan datang pada periode Juli 2021," ungkap Budi Gunadi.

Menkes mengatakan, hingga saat ini baru tersedia 24 persen dari total kebutuhan vaksin di Indonesia. Sehingga dibutuhkan waktu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.  

"Produksi terbatas, dan jadi rebutan. Nanti stoknya banyak setelah bulan Juli 2021," katanya.

Dengan kondisi ini, Budi Gunadi mengatakan, pemerintah Indonesia memberikan vaksin secara bertahap sesuai dengan tingkat risiko terpapar Covid-19. Lalu kemudian menyasar kelompok lainnya.

"Hal ini yang kita terapkan dengan menyasar kelompok berisiko tinggi terpapar Covid-19," ujar Budi Gunadi di kampus Unsrat Manado.

Simak juga video pilihan berikut: