Sukses

Pameran Pusaka dan Lukisan di Yogyakarta, Ada Tombak Seharga Rp125 Juta  

Komunitas Tosan Aji di Yogyakarta bergerak untuk mendapatkan pendapatan dengan menggelar pameran keris dan lukisan di Bantul.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, benda pusaka seperti tosan aji (keris dan tombak) cukup ramai. Namun setelahnya komunitas pecinta tosan aji terdampak dan harus memutar otak bagaimana bisa bertahan.

Upaya untuk survive itu salah satunya dengan menggelar pameran tosan aji dan lukisan.

Wisben salah satu penyelenggara pameran mengatakan walaupun situasi tengah sulit namun pameran ini merupakan langkah yang bisa ditempuh untuk menggairahkan kembali komunitas benda-benda antik tosan aji.

”Selama pandemi ini, sama sekali tidak ada pembeli benda-benda pusaka alias sepi,” ujar Wisben kepada Liputan6.com.

Wisben mengaku komunitas tosan aji hanya bisa pasrah dan hanya bisa menunggu nasib. Melihat kondisi ini ia bersama Lisa Sanjaya pemilik Lembah Desa Resto di Jalan Imogiri Timur KM 5, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul  memberanikan diri menggelar rawat-ruwat pameran tosan aji dan lukisan di Resto and Gellery Lembah Desa mulai tanggal 3 sampai 8 Maret 2021 dari pukul 14.00 sampai pukul 21.00 WIB.

”Kegiatan ini bukan pameran sebenarnya, tapi lebih ke arah bagaimana merawat benda-benda pusaka,” kata Wisben.

Dalam rawat-ruwat pameran tosan aji dan lukisan ini para pengunjung dapat melihat langsung pusaka-pusaka peninggalan zaman Kerajaan Pajajaran, Majapahit, keris peninggalan Paku Buwono (PB) dan peninggalan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

”Dalam pameran ini, ada keris pusaka maupun tombak pusaka yang sengaja dijual. Tapi ada juga benda-benda pusaka yang sama sekali tidak dijual,” kata Wisben.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Harga Benda Pusaka dan Lukisan

Acara yang gratis ini pengunjung dapat juga menyaksikan langsung cara merawat benda-benda pusaka yang benar dan aman serta cara ‘mewarangi’ keris maupun tombak.  

”Seperti keris pusaka milik Bu Lisa ini tidak dijual. Keris-keris pusaka itu, peninggalan jaman kerajaan Pajajaran, Mojopahit, dan banyak lagi lainnya,”katanya.

Wisben mengatakan dalam pameran ini ada sekitar 40-an pusaka keris dari mulai zaman Singasari sampai pada kamardikan tahun 2021. Menurutnya inilah kesempatan untuk melihat benda-benda pusaka kuno.

Sementara itu Lisa menjelaskan benda benda pusaka yang tidak dijual, namun ada  yang dijual mulai dari harga Rp500 ribu sampai jutaan. Tapi ada satu pusaka tombak peninggalan dari zaman Kerajaan Pajajaran miliknya yang dijual satu perangkat Rp125 juta berupa tiga tombak dan tempatnya.

”Tombak pusaka ini, sebenarnya tidak saya jual. Tapi kalau ada yang minat baru akan saya lepas kalau mau bayar Rp125 juta," katanya.  

Sementara itu Lisa mengatakan koleksi lukisan yang dipamerkan jumlahnya ada sekitar 40 lukisan. Salah satunya lukisan sakral miliknya yang baru kali pertama di pamerkan dan diperlihatkan untuk umum.

"Koleksi pusaka berupa keris dan tombak saya punya cukup banyak, jumlahnya hampir mencapai 100 pusaka,” katanya.