Sukses

Karang Pantai Sadranan Memakan Korban

Pantai Sadranan menjadi salah satu destinasi wisata bahari di Gunungkidul yang kerap dikunjungi banyak wisatawan.

Liputan6.com, Gunungkidul - Seorang wisatawan asal Boyolali Jawa Tengah, Suroto (51), meninggal dunia usai terjatuh saat bermain air di Pantai Sadranan Kalurahan Tepus Kapanewonan Tepus Gunungkidul, Selasa siang (9/3/2021). Nyawa lelaki ini tak berhasil diselamatkan meskipun sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Korban bernama Suroto (51) tiba di kawasan Pantai Sadranan bersama keluarganya untuk berwisata pada Selasa siang.

"Sesaat kemudian, ia bersama anggota keluarganya terlihat bermain air di tepi pantai," kata Marjono.

Kontur Pantai Sadranan memang landai karena hamparan batu karang yang rata nampak menghiasi tepian pantai. Sehingga kontur pantai yang landai tersebut memang sayang ketika dilewatkan untuk tidak bermain air.

Layaknya wisatawan lain, Suroto terkadang berlari-lari kecil menghindari deburan ombak yang menerpa tepian pantai. Beberapa saat ketika tengah asyik bermain air, sekitar pukul 14.30 WIB tiba-tiba gelombang agak besar datang. Korban mencoba berlari untuk menghindari gelombang tersebut.

"Namun nahas, saat berlari itulah korban terpeleset karang dan terjatuh terjerembab," katanya.

Mengetahui peristiwa tersebut, anak korban yang bernama Anggit Bayu (23) langsung berusaha mencari sang ayah. Ia berteriak meminta pertolongan pedagang serta tukang jasa foto yang berada di sekitar lokasi, saat itu ia mendapati ayahnya tak sadarkan diri. Mereka berusaha memberikan pertolongan terhadap korban dan membawanya ke tepi Pantai Sadranan.

"Petugas SAR yang melihat kejadian tersebut langsung melakukan evakuasi," kata Marjono.

Saat itu korban sudah tidak sadar, dan petugaspun sempat berupaya menyadarkan korban. Upaya mereka untuk menyadarjan korban tak membuahkan hasil karena yang bersangkutan tetap pingsan. Suroto akhirnya dilarikan ke Puskesmas Tepus I untuk mendapat penanganan medis.

Sayang, setelah sempat berusaha memberikan perawatan, tim dokter Puskesma tak berhasil menyelamatkan nyawa korban. Menurut Marjono, hasil pemeriksaan tim medis menyatakan Suroto mengalami gejala henti napas dan henti jantung.