Sukses

Asa Panen Pisang di Bulan Ramadan Kandas Akibat Serangan Ulat Gulung di Gorontalo

Sejumlah Petani Pisang di Gorontalo hanya bisa pasrah dengan keadaan. Sebab banyak tamanan pisang mereka tidak bebuah akibat terkena hama ulat atau dengan nama latin Erionota Thrax.

Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah Petani Pisang di Provinsi Gorontalo hanya bisa pasrah dengan keadaan. Sebab banyak tamanan pisang mereka tidak berbuah akibat terkena hama ulat atau dengan nama latin Erionota Thrax.

Warga lokal menyebutnya ulat gulung, nama tersebut diambil dari perilaku ulat tersebut yang kerap kali menyerang dengan merusak hingga menggulung daun pisang.

Akibatnya, daun pisang yang tadinya utuh, oleh hama tersebut dibuat rusak. Hal ini pun sangat berdampak pada proses perkembangan pisang hingga sudah tak lagi berbuah.

Umar Ndiu, warga Kabupaten Bone Bolango kepada Liputan6.com mengaku, dalam satu pohon, terdapat puluhan ulat gulung yang merusak tanaman pisang miliknya. Belum lagi ulat-ulat tersebut menyasar daun pisang yang masih muda hingga bertelur memperbanyak populasi.

"Saya sudah tidak tau lagi pakai apa untuk mengeluarkan hama ini, sudah berkali-kali di semprot tetap tidak mempan," kata Umar.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Gagal Panen saat Ramadan

Menurutnya, baru kali ini tanaman pisang yang menjadi sumber mata pencaharian terkena hama sebanyak ini. Ia memprediksi bahwa hama itu muncul karena cuaca yang tidak menentu.

"Baru pertama kali serangannya sebanyak ini, apalagi kalau hujan kemudian panas, pasti mereka tambah banyak," ujarnya.

"Tentu saya merugi. Saya sudah menargetkan bulan Ramadan saya bakal panen banyak, akan tetapi kalau kondisinya seperti ini apa yang saya harapkan nanti," tuturnya.

Ia menambahkan, ulat ini tidak hanya merusak daun saja. Namun nutrisi yang ada di pelepah pisang juga ikut digerogoti selama ia menempati daun pisang tersebut.

"Alhasil, pisang yang dihasilkan dengan adanya gangguan hama ini jelas tidak maksimal. Bisa jadi tidak berbuah, walaupun berbuah, pasti hasilnya kecil-kecil," ia menandaskan.Â