Sukses

Kondisi Terkini Puluhan Korban Luka Akibat Kecelakaan Maut Bus di Sumedang

Sebanyak 15 orang korban kecelakaan tunggal bus pariwisata Sri Padma Kencana di tanjakan Cae, Kecamatan Wado, pada Rabu (10/3/2021) lalu, masih dirawat.

Liputan6.com, Bandung - Kepala Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang Dahlan Indrayana mengatakan, sebanyak 15 orang korban kecelakaan tunggal bus pariwisata Sri Padma Kencana di tanjakan Cae, Kecamatan Wado, pada Rabu (10/3/2021) lalu, masih dirawat.

Dari 15 orang yang dirawat, kata Dahlan, dua di antaranya masih mendapatkan perawatan di ruang intensive care unit (ICU). Sementara empat orang lainnya dirawat di high care unit (HCU). Sedangkan, sembilan korban lainnya yang selamat dari kecelakan maut bus tersebut sudah berada di ruang rawat inap.

"Dari 15 orang itu ada yang di ruangan Jasmin lima orang, Anggrek tiga orang, Tulip satu orang. Sedangkan untuk IGD sudah kosong," ujar Dahlan saat dihubungi, Sabtu (13/3/2021).

Dahlan mengungkapkan, jumlah seluruh korban yang tercatat dalam kecelakaan tersebut sebanyak 65 orang. Dari jumlah tersebut, 29 orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan untuk korban yang sudah dipulangkan ke Kabupaten Subang berjumlah 21 orang.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

27 Meninggal di Lokasi Kecelakaan, 2 di RS

"Ada 27 orang yang dinyatakan meninggal di tempat, dan dua orang dinyatakan meninggal di RSUD Sumedang," katanya.

Dahlan mengatakan, pihaknya memastikan penanganan korban kecelakaan bus dilakukan secara maksimal oleh tenaga medis. Adapun lara korban akan langsung dipulangkan ke rumah mereka masing-masing jika sudah sembuh.

"Kepada para korban kecelakaan saat ini masih akan kami berikan pengobatan maksimal," ungkap Dahlan.

Seperti diketahui, kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana yang membawa rombongan karya wisata dan ziarah SMP IT Muawanah di Jalan Raya Wado-Malangbong Sumedang, mengakibatkan 29 orang meninggal dunia.

Kepolisian belum menetapkan tersangka terkait kecelakaan maut yang terjadi pada Rabu (10/3/2021) lalu. Saat ini, penyelidikan masih berlangsung dengan pengumpulan data dan pemeriksaan sejumlah saksi.