Sukses

Pagi yang Indah di Kampung Terapung Torosiaje Gorontalo

Kampung Torosiaje merupakan salah satu desa yang masuk dalam Torosiaje Serumpun yang dihuni Suku Bajo.

Liputan6.com, Gorontalo - Satu lagi destinasi Wwisata ciamik di Provinsi Gorontalo, namanya Kampung Torosiaje. Bagi warga Gorontalo, Torosiaje memang sudah tidak asing lagi, lokasi ini kerap menjadi tempat favorit warga untuk berlibur.

Kampung Torosiaje merupakan salah satu desa yang masuk dalam Torosiaje Serumpun yang dihuni Suku Bajo. Desa ini terletak di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Dari Kota Gorontalo, jarak menuju Kampung Torosiaje memang terbilang jauh, sebab kampung terapung ini berada di ujung barat Provinsi Gorontalo.

Untuk melancong ke tempat itu, pengunjung harus menempuh perjalanan puluhan kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam perjalanan.

Jembatan kurang lebih 150 meter yang menjurus ke laut menjadi penanda bahwa kita sudah sampai di Kampung Torosiaje. Udara pagi yang segar dan pemandangan laut lepas, seketika membuat rasa lelah selama perjalanan seketika hilang.

Tidak hanya pemandangan laut lepas, pengunjung juga bisa melihat rumah adat penduduk Bajo yang berjajar rapi layaknya pemukiman pada umumnya. Di depan rumah berjejer rapi perahu milik warga yang menjadi satu-satunya alat transportasi mereka.

Simak juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Hutan Mangrove

Untuk masuk ke kampung ini, perahu nelayan siap mengantar wisatawan menyeberang dengan tarif yang cukup terjangkau. Hanya dengan Rp2 ribu penghujung sudah bisa sampai di lokasi yang dituju.

Selain itu, keistimewaan lain dari kampung torosiaje ini yakni, pengunjung bisa melihat hamparan hutan mangrove yang masih asri. Kicauan suara burung Endemik Sulawesi yang menghuni hutan bakau tersebut seakan membawa kesan damai.

"Baru kali ini saya merasakan kampung di atas air, seperti rasanya saya sedang berlayar," kata Yatha Karim pengunjung dari Sulawesi Utara.

"Suasana pagi yang begitu berkesan, air laut yang tidak terlalu berombak serta angin sepoi-sepoi menjadi pengalaman tak terlupakan," ujarnya.

Wisata Torosiaje juga menyediakan penginapan yang disiapkan warga sekitar. Bagi yang suka menginap bisa menyewa fasilitas kamar dengan tarif murah dari Rp150 hingga Rp250 ribu per malam.

"Bisanya akhir pekan banyak yang datang. Puncaknya itu libur panjang, kamar penginapan pasti penuh," kata Ladiku warga Kampung Torosiaje

Menurut Ladiku kampung torosiaje harus bisa mendapat perhatian serius dari pemerintah. Sebab, kampung bajo terbesar di Gorontalo hanya ada di Kabupaten Pohuwato.

"Bantuan Pemerintah seperti perahu, dan fasilitas lain penunjang wisata ini sangat kami harapkan," ia menandaskan.