Sukses

Nikmatnya Makan Sayur Lodeh ala Warung Kopi Manis Kuningan

Pelanggan Warung Kopi Manis Kabupaten Kuningan disuguhkan suasana berbeda dibandingkan warung kopi lain.

Liputan6.com, Kuningan - Rindang pepohonan dan perkebunan di Kabupaten Kuningan Jawa Barat menambah kenikmatan pengunjung Warung Kopi Manis (WKM) menyantap salah satu menu andalan yaitu sayur lodeh.

Berlokasi di Jalan Dr Ir Soekarno Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Jawa Barat, pemilik WKM membuka kedai makan keduanya di Kabupaten Kuningan.

"Tidak ada yang berubah konsep WKM di Cirebon dan Kuningan sama yang membedakan hanya satu menu. Kalau di Cirebon tidak ada pedesan entog, di Kuningan ada," kata Anton, Selasa (23/3/2021).

Sayur lodeh, kata dia, menjadi salah satu menu andalan di WKM. Rasanya yang lezat, menggugah selera membuat penikmat kuliner nusantara sering meminta tambah.

Dia menyebutkan, mendulang kesuksesan di tempat awal, pelanggan WKM Kabupaten Kuningan disuguhkan suasana berbeda. Pelanggan dapat menikmati nuansa jadul ala masyarakat Sunda sehingga membawa suasana ngopi dengan seduhan tradisional terasa lebih hangat.

Properti warung kopi yang dipakai semuanya adalah barang jadul. Seperti kayu jati lama yang menjadi dasar warung kopi dengan nuansa jadul.

"Kami buka cabang di Kuningan karena banyak permintaan di sosial media. Dari sekian daerah di Ciayumajakuning, ternyata permintaan untuk buka cabang lebih banyak pelanggan yang berasal dari Kuningan. Hidangan makanan prasmanan seperti sayur asem, sayur lodeh, serta pisang goreng, dan pedesan entog," sebut Anton.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 2 halaman

Konsep Berbeda

Dia berharap, WKM di Kuningan ini mampu mendulang kesuksesan yang sama seperti yang ada di Cirebon.

Bupati Kuningan Jawa Barat Acep Purnama mengatakan, konsep tempat makan yang diusung WKM berbeda. Menurutnya, konsep tersebut karena keinginan untuk terus berinovasi.

"Di tengah era modernisasi revolusi Industri 4.0 dan sebagainya WKM memilih jalan berbeda. Membuat orang tertarik di tengah pusaran modernisasi dan lain sebagainya tak meninggalkan nilai tradisi adat budaya yang pernah diukir orang tua atau pendahulu kita," ujar dia.

Menurut Acep, kreativitas jadi kunci di tengah upaya membangkitkan kembali geliat ekonomi. Sebab, kata dia, tidak banyak pengusaha kuliner berani membuat konsep berbeda.

Oleh karena itu, untuk bisa lebih cepat dikenal maka harus mampu tampil berbeda dari yang lain.

"Kuningan terbuka sekali untuk beraktivitas membuka peluang usaha. Maka dari itu mari kita beraktivitas di Kuningan dan saya akan beri fasilitas semudah-mudahnya sebaik-baiknya dan tidak ada yang sulit jika memenuhi syarat yang sudah diatur," ujar Acep.