Liputan6.com, Limapuluh Kota - Seekor macan dahan ditembak warga di Jorong Katinggian Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Sebelumnya, macan dahan itu diduga menerkam dua ekor kambing milik warga pada Selasa (23/3/2021). Kemudian BKSDA memasang perangkap untuk mengevakuasi satwa dilindungi tersebut.
Wali Nagari Sarilamak, Olly Wijaya mengatakan satwa tersebut ditembak karena memakan ternak warga. Amukan warga menyebabkan macan dahan itu mati saat dibawa petugas BKSDA Sumbar ke klinik hewan.
Advertisement
"Iya warga marah karena macan dahan itu memasangsa hewan ternak mereka," ujarnya, Rabu (24/3/2021).
Baca Juga
Sementara, Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Sumbar, Khairi Ramadhan juga membenarkan kejadian macan dahan ditembak warga itu.
Pihaknya pada Selasa malam mendapatkan laporan dari Jorong Katinggian, terkait adanya macan dahan yang memangsa hewan ternak.
Kemudian perangkap dipasang agar satwa itu dievakusi dan dicarikan rumah barunya di hutan. Namun, malam itu juga, macan dahan tersebut diamuk warga.
"Saat ini kami berkoordinasi dengan Polres Limapuluh Kota untuk tindaklanjutnya, karena ini satwa langka dan dilindungi," katanya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Penyebab Konflik Manusia dan Satwa
Terjadinya konflik manusia dan satwa, tentu memiliki penyebab. Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar, Ade Putra menjelaskan konflik bisa terjadi karena adanya alih fungsi lahan.
Alih fungsi lahan ini, katanya menyebabkan tempat tinggal atau habitat satwa menjadi terganggu atau terjadi penyempitan. Apalagi satwa seperti harimau memiliki wilayah jelajah yang luas.
"Alih fungsi hutan ini banyak juga, misalnya ada perambahan, illegal logging, atau penggunaan lahan lainnya," ujar Ade.
Kemudian, Ade menambahkan faktor lain yakni kelalaian warga, yang membiarkan ternaknya begitu saja di pinggir hutan dan tidak dimasukkan ke kandang saat malam hari.
Advertisement