Sukses

Semangat Pengusaha Nasional Jadikan Lidi dan Pelapah Sawit Penyokong Perekonomian

Jaringan Pengusaha Nasional Riau ingin menjadikan lidi dan pelepah sawit bernilai ekonomis untuk menunjang kehidupan masyarakat.

Liputan6.com, Pekanbaru - Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) mulai melirik pelepah dan lidi sawit di Provinsi Riau. Organisasi tempat bernaungnya pengusaha muda ini ingin kedua bagian dari pohon sawit itu punya nilai ekonomis.

Ketua Umum Japnas Riau Arif Eka Putra menyebut di Bumi Lancang Kuning ada 4,2 juta hektare kebun sawit. Jumlah itu merupakan paling luas di Indonesia tapi pelepah dan lidi sawit dibiarkan begitu saja.

"Di daerah lain, lidi sawit bahkan diekspor ke luar negeri, begitu juga dengan pelepah, kenapa yang semacam ini di Riau tidak bisa kita jadikan bernilai ekonomi," kata Arif usai pelantikan pengurus wilayah Japnas di Pekanbaru.

Sementara itu, ketua harian Japnas Victor Yonatan merincikan, 3 juta hektare sawit berusia 8 tahun dalam 6 bulan sekali bisa menghasilkan 1,1 miliar batang pelepah. Satu pelepahnya bisa menghasilkan 1 kilogram lidi.

"Maka lidi yang bisa dimanfaatkan sudah 1 juta ton lebih," kata Viktor.

Saat ini, kata Viktor, di Riau sudah ada yang memanfaatkan lidi sawit memiliki nilai dan telah diekspor ke Pakistan.

"Di Indragiri Hulu sudah ada usaha ini. Dari dua perusahaan saja, pengepul ini bisa mendapatkan 17 ton lidi. Harga beli Rp2 ribu per kilogram, dikirim ke Pakistan," katanya.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bahan Mebel

Sementara untuk kulit pelepah sawit, sambung Victor, bisa dijadikan bahan mebel. Hanya saja butuh waktu karena harus dikeringkan dan dibersihkan agar teksturnya bagus.

"Tetapi kita fokus dulu ke lidi," ujarnya.

Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menyambut baik rencana Japnas ini. Dia optimis Japnas dapat menjawab semua tuntutan modern termasuk menciptakan sumber daya manusia untuk berinovasi.

Edy mengatakan, Japnas sebagai organisasi berhimpunnya pengusaha harus dapat merespon dengan baik tuntutan dan tantangan yang muncul diera global saat ini.

"Salah satunya dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional, memiliki kemampuan inovasi dan daya saing pengusaha nasional sebagai garda ekonomi nasional," kata Edy.