Liputan6.com, Palu - Populasi buaya muara yang semakin banyak di sungai dan laut Teluk Palu, menjadi ancaman bagi warga Kota Palu, khususnya bagi nelayan setempat.
Berdasarkan pantauan, buaya ini kerap kali berkeliaran di sepanjang laut teluk Palu tempat nelayan palu mencari ikan. Bahkan, binatang amfibi pemakan daging itu juga naik ke daratan.
Advertisement
Baca Juga
Menurut ketua rukun nelayan Talise, Kota Palu, Arham, buaya ini sering kali merusak alat tangkap ikan milik nelayan saat sedang melaut. Bahkan, ada beberapa nelayan yang menjadi korban karena terkaman buaya muara ini.
‘’Ada beberapa kali diserang, ada yang sementara melaut juga dikejar," ungkapnya, dikutip Antara.
Arham berharap kepada pemerintah, dalam hal ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah bisa mencari cara mengantisipasi bahaya hewan buas ini.
‘’Dengar beberapa kejadian penyerangan oleh buaya ini, tentu kita takut, apalagi kita beraktivitas malam hari, yang kurang penerangan," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dilarang Mandi di Teluk Palu
Kepolisian Resor Palu, memasang banner himbauan larangan berenang di pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, pascaperistiwa seorang warga diterkam buaya muara saat berenang di pantai itu.
Kapolres Palu AKBP Riza Faisal, di Palu, Rabu, mengatakan banner himbauan larangan berenang dipasang sepanjang pantai Teluk Palu, agar diketahui masyarakat luas.
Sementara Paur Humas Polres Palu Aipda Kadek Aruna menjelaskan, ada sekitar 40 banner himbauan larang berenang dipasang di area pantai Teluk Palu.
“Di pasang sepanjang Taman Ria, Anjungan dan timbang pasir, dari jembatan I Gusti Ngurah Rai sampai jembatan satu,” jelasnya.
Ia menegaskan dipasangnya puluhan bener himbauan larangan berenang di sepanjang teluk Palu, agar masyarakat tidak berenang di area tersebut mengingat ada banyak buaya muara yang berkeliaran.
Sebelumnya, pada (13/12) pagi, seorang warga Palu yang hendak mandi di kawasan pantai Talise Palu, diserang oleh seekor buaya muara.
Penyerangan itu membuat korban harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisi tangannya yang nyaris putus karena terkaman buaya.
Meskipun saat ini sejumlah papan imbauan milik BKSDA Sulawesi Tengah telah dipasang di sejumlah titik sepanjang sungai hingga laut Teluk Palu, masih ada sejumlah warga yang sering beraktivitas di area tersebut.
Advertisement