Liputan6.com, Magelang - Permasalahan utama dalam sekolah daring adalah metode pembelajaran yang monoton dan media pembelajaran yang belum menampilkan detail materi serta petunjuk belajar yang memadai bagi peserta didik.
Masalah tersebut rupanya juga terjadi di SMP Negeri 1 Muntilan Kabupaten Magelang. Maka atas prakarsa pendidik dan tenaga kependidikan digelarlah sebuah workshop dengan topik 'Meningkatkan Kreativitas dan Efektivitas Pembelajaran di Musim Pandemi dengan Pembuatan Modul'.Â
SMP Negeri 1 Muntilan Kabupaten Magelang adalah sekolah perintis yang menjadi pondasi pendidikan SMP di Kabupaten Magelang. Langganan membuat gebrakan pembelajaran sehingga output lulusannya memiliki survivalitas yang tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Acara yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Azis Amin Mujahidin itu mendapat respons positif dari semua pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah tersebut. Azis memberi motivasi kepada para PTK agar setelah mendapat bekal materi workshop ini mereka menjadi makin bersemangat menulis baik artikel, modul maupun karya ilmiah penelitian tindakan kelas.
"Selamat kepada Bapak Ibu guru yang sudah menulis. Bukunya akan disumbangkan ke perpustakaan daerah," kata Aziz.
Sementara itu, Yuliyanto, Kepala SMP Negeri 1 Muntilan Kabupaten Magelang menyampaikan pihaknya memberi target setelah pelaksanaan workshop, guru harus bisa membuat modul yang benar sesuai kriteria yang ditetapkan. Selain itu, guru dan kebijakan satuan pendidikan juga harus mampu memberikan arah tujuan pembelajaran yang jelas kepada peserta didik.
Meningkatnya kompetensi guru diharapkan sampai juga ke arah pengembangan diri sebagai seorang profesional.
"Jika guru kompeten dan profesional maka akan berdampak pula bagi perkembangan peserta didik dan prestasi mereka," kata Yuliyanto.Â