Liputan6.com, Makassar - Pihak kepolisian telah memastikan bahwa pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan pasangan suami istri. Dua sejoli yang baru menikah 6 bulan lalu itu berinisial L dan YSF.
Setelah menikah, L dan YSF diketahui tinggal di sebuah rumah kontrakan yang berada di Jalan Tinumbu, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar. Polisi pun telah menggeledah rumah kontrakan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Iya betul rumah kontrakannya ini, motor yang dia gunakan juga betul," kata salah seorang warga, Sudirman, Senin (29/3/2021).
Sudirman menuturkan bahwa sebelum menikah L tinggal bersama ibunya yang berada tak jauh dari kontrakannya. Rumah milik ibunda L juga kini masih digeledah polisi.
"Setelah menikah baru mereka pindah dan ngontrak sendiri," ucap Sudirman.
Sebelum menikah, L sendiri dikenal sebagai warga yang baik dan ramah kepada tetangganya. Namun sikap L kemudian berubah setelah ia menikah, ia menjadi tertutup dan pendiam.
"Dia akrab sama warga sini, nanti setelah sudah nikah baru warga tahu latar belakang nya bahwa dia begitu," ucapnya.
Sementara itu, ketua RT di mana kedua terduga pelaku bom bunuh diri itu tinggal, Nuraeni mengatakan bahwa L memang diketahui berasal dari keluarga yang agamis.
"Orangnya sabar keluarga agamais, tidak disangka karena orangnya pendiam," ucap Nuraeni.
Senada dengan apa yang diucapkan oleh Sudirman, Nuraeni menyebutkan bahwa tidak hanya sikap L yang berubah setelah menikah, penampilan pelaku bom bunuh diri ini pun ikut berubah.
"Setelah dia menikah rambutnya sudah dicukur pendek, terus janggutnya dikasih panjang (tumbuhkan)," ucapnya.