Liputan6.com, Jakarta - Video penyiksaan seekor simpai yang juga satwa langka bernama latin (Presbytis melalophos) viral di media sosial. Dalam video tergambar, penyiksaan dilakukan sejumlah orang sambil tertawa terbahak-bahak. Peristiwa tersebut diduga teradi di wilayah Sumatera Barat. Menanggapi video viral tersebut, BKSDA Sumbar berjanji bakal memburu para pelaku penyiksaan terhadap hewan langka yang hamper punah tersebut.
Dalam video terlihat, sejumlah orang yang didominasi remaja melakukan penyiksaan terhadap simpai hingga hewan itu menjerit kesakitan, dan akhirnya masuk ke sungai. Melihat itu, para penyiksa justru tertawa kegirangan.
BKSDA Sumbar yang melihat video tersebut menduga kuat peristiwa itu benar-benar terjadi di sumbar dilihat dari logat bicara para penyiksa. Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ade Putra, mengatakan simpai merupakan satwa langka yang dilindungi. Hewan ini merupakan salah satu satwa endemik Pulau Sumatera yang populasinya terus menurun.
Advertisement
Jika tertangkap, para pelaku penyiksaan siap-siap diganjar pasal 21 ayat 2 UURI nomor 5 tahun 1990 tentang KSDAHE, dengan ancaman penjara 5 tahun dan denda Rp100 juta.
Â
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Seorang balita usia 16 bulan asal Korea Selatan bernama Jung In diketahui meninggal setelah dianiaya oleh orang tua angkatnya sejak ia diadopsi.
ASN Wanita Selingkuh dengan Banyak Pria di Kabupaten Kudus
Seorang wanita aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Kudus, Jawa Tengah, berinisial Y (43) terpergok selingkuh. Bahkan dirinya diketahui main serong dengan lebih dari satu orang pria. Kepala Badan ‎Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kudus, Catur Widiyatno mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait sanksi untuk oknum tersebut pada Januari 2021. Dirinya tinggal menunggu rekomendasi terkait sanksi yang bakal diberikan.
Kasus perselingkuhan ini terungkap bermula dari kecurigaan sang suami. Bahkan selingkuhannya itu merupakan aparat keamanan.
Â
Â
Â
Advertisement
Sering Diremehkan, Pria di Mojokerto Aniaya Orangtua dan Adik Kandung Pakai Martil
Polisi mengamankan seorang pemuda berinisial DMP (17) di Dusun Ngumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, setelah menganiaya kedua orangtua dan adik kandungnya sendiri menggunakan martil hingga kritis. Tetangga menyebut, pelaku dikenal pendiam, sering keluar rumah, dan jarang pulang. Pelaku diduga tega menganiaya keluarganya dengan palu karena tidak diberikan uang.
Warga yang terkejut dengar suara keributan, sempat mendatangi rumah korban. Namun sayang, saat warga datang ketiga korban sudah mengalami luka para di sekujur tubuhnya. Warga langsung membawa korban ke rumah sakit. Â Kapolsek Mojoanyar, AKP Anwar Iskandar mengatakan, usai mendapat laporan warga, polisi berhasil meringkus pelaku. Di hadapan petugas, pelaku tega menganiaya korban karena tak terima sering diremehkan.