Sukses

Sisi Misterius Terduga Teroris yang Rumahnya Digeledah Densus 88 di Purwokerto

Terkait dengan penghuni rumah, terduga teroris yang didatangi petugas Densus 88, dia mengaku tidak mengenalnya karena selama hampir 2 tahun mengontrak rumah itu

Liputan6.com, Purwokerto - Detasemen Khusus 88/Antiteror menggeledah rumah kontrakan seorang terduga teroris di Jalan Kenanga, RT 09/RW 02, Kelurahan Sumampir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat sore.

Informasi yang dihimpun dari warga sekitar lokasi kejadian, personel Densus 88/Antiteror yang dibantu Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas mendatangi rumah terduga teroris tersebut sekitar pukul 17.00 WIB.

Setelah kurang lebih selama 1 jam di dalam rumah yang di depannya terpasang spanduk bertuliskan "Griya Herbal Purwokerto" itu, personel Densus 88/Antiteror pun keluar dan meninggalkan tempat tersebut sekitar pukul 18.00 WIB.

 

Salah seorang ibu rumah tangga yang rumahnya bersebelahan dengan rumah terduga teroris tersebut, Anteng, mengatakan bahwa saat petugas gabungan datang, warga sekitar lokasi tidak boleh keluar rumah dan ruas Jalan Kenangan ditutup.

"Kami tidak boleh keluar rumah sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi," kata warga RT 09/RW 02, Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara itu, dikutip Antara.

Terkait dengan penghuni rumah yang didatangi petugas, dia mengaku tidak mengenalnya karena selama hampir 2 tahun mengontrak rumah itu, penghuninya yang diduga teroris itu tidak pernah bergaul dengan warga sekitar.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa rumah itu dikontrak oleh pasangan suami-istri yang memiliki lima anak laki-laki yang masih kecil.

"Saya tidak tahu namanya karena mereka jarang keluar rumah. Orangnya jualan obat-obatan herbal," katanya.

Menurut dia, rumah itu sering kedatangan tamu dari luar daerah.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Semua Orang Wajib Masuk Rumah

Sementara itu, warga RT 04/RW 02, Kelurahan Sumampir yang berseberangan jalan dengan lokasi penggeledahan, Sugito, juga mengaku tidak mengenal penghuni rumah itu.

"Istrinya di rumah, menjahit. Anak-anaknya lima orang, masih kecil-kecil, kasihan, ya," katanya.

Saat dikonfirmasi wartawan melalui saluran telepon, Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi M. Firman L. Hakim mengatakan bahwa pihaknya dimintai tolong oleh Densus 88/Antiteror untuk mem-backup kegiatan olah tempat kejadian perkara.

"Jadi, saya enggak tahu betul kasusnya, saya cuma ditelepon Densus untuk mem-backup olah TKP saja, sedangkan saya saja enggak boleh masuk," katanya.

Oleh karena itu, dia tidak tahu apa saja yang dibawa Densus dari rumah tersebut. Menyinggung soal kemungkinan penghuni rumah itu terkait dengan kasus terorisme, dia mengiyakannya.

"Kalau Densus, ya, mungkin seperti itu (terkait dengan kasus terorisme)," katanya.

Akan tetapi, dia mengaku tidak tahu pasti kasus yang melibatkan penghuni rumah kontrakan tersebut karena pihaknya hanya dimintai tolong jika ada anggota Densus 88/Antiteror yang akan melakukan olah TKP.

 

3 dari 3 halaman

Jarang Bergaul

Ketua RT 09 RW 02 Kelurahan Sumampir Kharisun mengatakan penghuni rumah kontrakan yang digeledah Tim Detasemen Khusus 88/Antiteror jarang bergaul dengan warga sekitar, kata 

"Dia juga jarang pulang dan jarang ikut kegiatan RT," kata Kharisun di Kelurahan Sumampir RT 09 RW 02, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat malam.

Menurut dia, rumah tersebut sudsh hampir 2 tahun dikontrak oleh seorang pria berinisial E bersama istri dan lima anaknya.

Kendati pria yang berprofesi sebagai penjual produk herbal itu jarang bergaul, dia mengatakan bahwa istri E cukup rajin mengikuti kegiatan RT.

Kharisun mengatakan bahwa Tim Densus 88/Antiteror yang dibantu personel Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas mendatangi rumah itu pada hari Jumat (2/4) sekitar pukul 17.00 WIB. Pada saat bersamaan, seluruh akses jalan menuju tempat itu dijaga polisi bersenjata lengkap.

"Tadi saya sempat mengobrol dengan polisi, katanya suaminya (suami penghuni rumah itu, red.) sudah ditangkap di Yogyakarta. Jadi, tadi hanya penggeledahan saja," katanya.

Kharisun mengaku tidak mengetahui apa saja yang diambil Tim Densus 88/Antiteror dari rumah itu.

Â