Liputan6.com, Padang Pariaman - Seorang pria inisial JP (45) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat harus merasakan dinginnya jeruji besi karena diduga telah mencabuli anak tirinya.
"Iya saat ini masih pengembangan, pelaku ditangkap pada Jumat 9 April 2021," kata Kasat Reskrim AKP Ardiansyah Rolindo Saputra, Minggu (11/4/2021).
Advertisement
Baca Juga
Ia menjelaskan perbuatan cabul itu dilakukan pelaku, pada 22 Maret 2021 lalu saat malam hari. Ketika itu korban sedang tidur.
"Pelaku sengaja datang ke kamar korban, dan mencabuli korban," kata Ardiansyah.
Terduga pelaku ini, lanjut kasat reskrim masih keluarga korban, yakni ayah tirinya sehingga ia leluasa masuk ke kamar korban.
"Iya saat ini masih dilakukan pendalaman terhadap pelaku," jelasnya.
Saat ini pelaku meringkuk di tahanan Polres Padang Pariaman akibat kelakuan bejatnya. Polisi juga masih melakukan pemeriksaan untuk mendalami kasus pencabulan itu.
"Pelaku dan barang bukti diamankan di Polres dan masih dalam penyidikan lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya Pengamat Sosial dari Universitas Andalas, Dr Jendrius mengungkapkan kejadian pelecehan seksual atau pencabulan terjadi karena sejumlah faktor.
Salah satunya yakni, kurangnya kontrol sosial dari masyarakat sekitar. Keluarga, tetangga, teman dan orang di lingkungan itu tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi.
"Kurangnya kepedulian dan kontrol sosial dari lingkungan ditunjukan dari sejumlah kasus, dimana pelakunya adalah orang-orang terdekat korban," ujarnya.
Ketika seharusnya korban berada di zona aman, lanjutnya namun sebaliknya, mereka malah jadi korban dari orang yang melindunginya.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kekerasan Seksual Kebanyakan Dilakukan Orang Terdekat
Sebelumnya Pengamat Sosial dari Universitas Andalas, Dr Jendrius mengungkapkan kejadian pelecehan seksual atau pencabulan terjadi karena sejumlah faktor.
Salah satunya yakni, kurangnya kontrol sosial dari masyarakat sekitar. Keluarga, tetangga, teman dan orang di lingkungan itu tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi.
"Kurangnya kepedulian dan kontrol sosial dari lingkungan ditunjukan dari sejumlah kasus, di mana pelakunya adalah orang-orang terdekat korban," ujarnya.
Ketika seharusnya korban berada di zona aman, lanjutnya namun sebaliknya, mereka malah jadi korban dari orang yang melindunginya.
Â
Advertisement