Sukses

KILAS NUSANTARA: Pulau Baru Muncul Usai Banjir Bandang NTT hingga Cahaya Misterius di Langit Malang

Berikut berita-berita dari berbagai daerah yang dirangkum Liputan6.com dalam Kilas Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Usai diterjang Badai Seroja yang berdampak banjir bandang, sebuah pulau baru muncul di Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau berupa gundukan pasir dan bebatuan seluas sekitar 152 kaki itu muncul pada 5 April 2021. Pulau baru itu persis berada di Dusun Sai, Desa Tolama, Kecamatan Loaholu.

Pulau baru itu rencananya akan diberi nama Pulau Paskah. Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek, mengaku belum melihat langsung pulau baru tersebut, namun dirinya sudah mendengar informasi tersebut.

 

 

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Sering Dibully, Remaja di Bali Tusuk Temannya Sendiri

Seorang remaja berinisial IB (15) warga Seririt, Buleleng, Bali, dilarikan ke rumah sakit usai ditusuk temannya sendiri berinisial PA (18). Kejadian Senin (12/4/2021) itu dipicu dendam kesumat. Korban kerap mengolok-olok dan merisak pelaku IB.

Kapolsek Seririt Kompol I Gede Juli mengatakan, peristiwa penusukan itu bermula saat korban bersama tiga orang temannya berjalan di sebuah gang, sesaat kemudian muncul pelaku dengan membawa pisau. Tanpa banyak pikir, pelaku langsung menusukan pisau hingga korban mengalami pendarahan. Usai menusuk korban, pelaku melarikan diri. Polisi yang mendapat laporan langsung olah TKP dan berhasil menangkap pelaku PA.

 

 

3 dari 3 halaman

Cahaya Misterius Usai Gempa Malang

Foto cahaya misterius yang muncul usai gempa Malang viral di media sosial. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut, kemunculan cahaya tersebut tidak ada hubungannya dengan gempa Malang.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menegaskan, kemunculan cahaya di langit Malang tidak ada kaitannya dengan gempa tektonik yang terjadi sebelumnya. Daryono mengatakan, gempa merupakan dinamika tektonik dai dalam bumi yang disebabkan deformasi kerak bumi, sedangkan cahaya di langit merupakan fenomena atmosferik murni.