Liputan6.com, Gorontalo - Wali Kota Gorontalo Marten Taha meniadakan agenda tarawih keliling (tarling) yang biasa dilakukan oleh jajaran pemerintah dalam mengisi agenda bulan suci Ramadan.
Kebijakan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan yang bisa memicu penyebaran Covid-19, khususnya saat pelaksanaan ibadah salat Isya dan tarawih di masjid.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu dibuktikan saat Marten melaksanakan salat Isya dan tarawih di Masjid Agung Baiturrahim Kota Gorontalo. Tampak orang nomor satu di Kota Gorontalo itu hanya didampingi 3 orang pejabat, yakni Kasatpol PP, Ketua Satgas Penanganan Covid-19, dan camat setempat.
"Tahun ini agenda tarawih keliling oleh pemerintah kota Gorontalo kami tiadakan untuk menghindari adanya kerumunan," kata Marten Taha.
Ia mengaku, selain untuk melaksanakan salat Isya dan tarawih di masjid, rencananya ia bakal meninjau langsung apakah semua masjid telah menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sebagaimana edaran yang dikeluarkan pemerintah Kota Gorontalo beberapa waktu lalu.
"Alhamdulilah saya pantau di masjid agung penerapan protocol kesehatan sudah dijalankan dengan baik," tuturnya.
"Meski sudah diperbolehkan untuk pelaksanaan ibadah di masjid, saya minta pihak masjid wajib mengikuti edaran pemerintah dengan ketentuan jemaah harus pakai masker, menjaga jarak minimal satu meter, dan membatasi kapasitas daya tampung masjid sebanyak 50 persen," ujar Marten.
Marten berencana akan terus melakukan sidak di setiap masjid yang ada di wilayah Kota Gorontalo. Terkait penjadwalan kunjungan, ia sengaja tidak akan memberitahu lebih dulu. Â
"Saya tidak akan beri tahu kapan saya akan datang untuk memantau protokol kesehatan di masjid yang ada di Kota Gorontalo," dia memungkasi.