Liputan6.com, Palembang - Penolakan warga Desa Tanjung Lalang Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel), terhadap rencana pemakaman jenazah PU (30) akhirnya dikonfirmasi keluarga PU.
AW (28), istri PU mengatakan, jenazah suaminya yang tewas dibunuh di Desa Seri Kembang, Ogan Ilir, telah dimakamkan di TPU Kamboja Palembang, pada hari Senin (12/4/2021) lalu.
Tidak hanya para warga Desa Tanjung Lalang Ogan Ilir yang menolak jenazah PU dimakamkan di tanah kelahirannya. Kendati PU adalah suaminya, namun AW juga turut menolak jasad suaminya dimakamkan di Ogan Ilir.
Advertisement
Baca Juga
Alasan terkuatnya turut menolak jenazah suaminya dimakamkan di Ogan Ilir, karena AW terlanjur sakit hati dengan perbuatan mendiang PU.
"Perasaan saya sangat hancur. Suami saya berselingkuh dengan adik saya sendiri. Padahal kami sudah menikah selama empat tahun dan dikaruniai anak laki-laki berusia 3 tahun,” ucapnya, Kamis (15/4/2021).
Rasa kecewa yang dalam itulah, yang membuat AW menolak jasad suaminya dimakamkan di Desa Tanjung Lalang Ogan Ilir. Dia pun tidak peduli, mau dimakamkan di mana suaminya.
"Hati saya hancur. Ini (menolak jasad suami) lebih besar, dibanding rasa kehilangan," kata dia.
Diakuinya, mendiang suaminya memang tidak diketahui asal-usulnya. Namun dia menerima dengan apa adanya.
Namun setelah menikah, AW mencium gelagat aneh antara suaminya dengan UP, adik perempuannya. Terlebih mereka sama-sama tinggal di rumah orangtuanya di Ogan Ilir Sumsel.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Perselingkuhan Terbongkar
"Saya pernah tanya baik-baik ke suami (soal perselingkuhan). Tapi dia bilang, jangan percaya omongan orang dan saya jangan banyak omong," ujarnya.
Akhirnya, perselingkuhan PU dan adik perempuannya terbongkar. Di depan kedua matanya, AW memergoki PU dan UP berduaan di dalam kamar. Melihat hal tersebut, AW langsung syok dan pingsan seketika.
Setelah siuman, pertengkaran hebat antara AW, PU dan adik kandungnya tak terelakkan. UP akhirnya membuka suara, jika adiknya diiming-imingi PU bisa memberikan pekerjaan di salah satu perusahaan di Ogan Ilir.
Advertisement
Tewas Dianiaya
“UP dijanjikan bekerja di perusahaan di Ogan Ilir dengan gaji Rp15 juta per bulan oleh suami saya,” katanya.
Sepak terjang perselingkuhan PU pun, sudah merebak ke warga Desa Tanjung Lalang Ogan Ilir. Sampai akhirnya, beberapa orang warga yang emosi akhirnya menganiaya PU hingga nyawanya melayang.
“Adik saya juga sudah trauma dengan berita yang beredar. Sudahlah, ini sudah selesai,” ungkap AW.