Sukses

Cerita Erlita Dewi, Kisah Haru yang Terungkap hingga Menyulut Simpati Tim Hotman Paris

Wanita asal Kota Kendari, Erlita Dewi membuat haru banyak orang usai kisah hidupnya diungkap netizen dan viral di media sosial.

Liputan6.com, Kendari - Kisah janda asal Kota Kendari, Erlita Dewi (41), awalnya tak pernah terungkap ke publik. Hingga, seorang netizen lokal, berani menulis kisahnya dan merebut simpati di media sosial. Viral usai dibagikan ribuan kali, tim pengacara Kopi Johny Hotman Paris sampai turun tangan, membela Erlita hingga datang jauh-jauh ke Kota Kendari.

Kisah Erlita Dewi, berawal saat dia dituntut cerai mantan suaminya, Agung Wahyudi Raharjo pada 2018 di Kota Malang, Jawa Timur. Saat itu, pernikahan mereka, sudah berusia belasan tahun sejak menikah 2005.

Penyebabnya, suami menuding ia berselingkuh tanpa bukti jelas. Erlita pasrah dituduh selingkuh dan tak bisa berbuat banyak, apalagi saat itu dia berada di kampung orang dan bergantung pada penghasilan suami. Suaminya, berstatus pimpinan sebuah bank swasta.

Paling sedih, usai bercerai, mantan suami mengambil hak asuh keempat putrinya. Erlita yang tak memiliki pekerjaan apa-apa, hampir tak diberi kesempatan bebas bertemu dan merawat keempat anaknya.

Saat ditemui di Kota Kendari dia membenarkan, suaminya sempat memblokir nomor telepon genggam miliknya. Kondisi ini, menyebabkan dia jarang berkomunikasi keempat anaknya.

"Setelah bercerai, ya saya kesulitan menghubungi anak-anak saya. Sejak bercerai 2018 sampai 2021, saya baru tiga atau empat kali berbicara dengan anak-anak," katanya, Sabtu (17/4/2021),,

Alasan suaminya tak memberikan kesempatan Erlita bertemu anaknya, sebab ia hanya berstatus pengangguran tidak memiliki penghasilan cukup untuk membiayai mereka. Rentetan kisah hidupnya, masih terdengar biasa saja.

Sampai, pada Sabtu (27/3/2021), Erlita yang berada di Kota Kendari, mendapat sebuah telepon tak biasa dari suaminya yang tengah berada di Sidoarjo, Jawa Timur yang menetap bersama istri barunya. Padahal, selama ini mantan suami hampir tak pernah menelepon karena memblokir nomor teleponnya.

Agung Wahyudi Raharjo mengabarkan, anak sulung mereka yang berinisial ACP (14), meninggal dunia. Kabar ini, tiba-tiba dan tak pernah dia duga sebelumnya.

"Ditelepon singkat, saya kaget dan sedih, padahal anak saya tak memiliki riwayat sakit. Selama bersama saya, sakit biasa seperti panas, demam atau flu," ungkapnya sambil menangis.

Erlita menyatakan, mantan suami hanya mengatakan anak mereka sakit ginjal karena kurang minum air putih. Saat ditanyakan soal penyebab tak dibawa ke rumah sakit, suami menjawab kejadiannya tiba-tiba.

Di tengah kesedihannya usai menerima kabar duka, dia sempat berdebat dengan mantan suami agar menunda penguburan puteri mereka. Saat itu, Agung Wahyudi sempat ngotot, harus memakamkan secepatnya anak mereka.

"Tapi, saya tidak mau jika dimakamkan tanpa saya. Saya minta sama dia (suami) agar tunggu saya, saya mau lihat wajah anak saya untuk terakhir kali," kata Erlita.

Dia pun bergegas dari Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara menuju dari Sidoarjo, Jawa Timur. Setibanya di sana keesokan harinya, Erlita menjumpai anaknya yang sudah tak bernyawa, dengan kondisi yang menurutnya aneh.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 5 halaman

Darah di Telinga dan Kepala

Saat tiba di rumah duka keesokan harinya, Minggu (28/4/2021), Erlita menemukan kondisi hidung anaknya mengeluarkan darah. Dia juga melihat ada darah mengalir di belakang kepala anaknya sulungnya itu.

"Saya sempat buka kain kafan anak saya," ujarnya kepada awak media di Kendari.

Tidak hanya itu, Erlita juga melihat ada memar pada beberapa bagian. Kondisi ini menyebabkan dia pada keeseokan harinya, Senin (29/3) dia melapor ke Polres Sidoarjo karena dia menganggap ada yang janggal.

Berdasarkan laporan, polisi membongkar makam putrinya di komplek pemakaman Praloyo, Sidoarjo, Jumat (2/4/2021). Polisi, bersama petugas forensik RSUD Sidoarjo. Saat itu, polisi melakukan pengamanan tertutup saat dokter mengautopsi di lokasi.

“Petugas sudah meminta keterangan saksi dan mengumpulkan beberapa alat bukti. Hasilnya, kita menunggu tim forensik,” kata Kapolres Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji.

Hingga Minggu (18/4/2021), pihak keluarga Erlita belum mendapatkan hasil forensik. Mereka masih, menunggu hasilnya.

3 dari 5 halaman

Klarifikasi Ayah Kandung

Usai kematian anaknya, Agung Wahyudi Rahardi dan istrinya, Linda Halim mengklarifikasi kejadian itu. Agung berbicara kepada sejumlah wartawan, soal kebocoran ginjal sang anak.

"Sekitar tanggal 17 Maret 2021, saya bawa anak ke rumah sakit. Itu pun bolak balik mulai dari dokter spesialis penyakit dalam, kemudian diarahkan ke dokter spesialis jantung, lalu diminta lagi ke dokter spesialis penyakit dalam lagi. Semua itu upaya ikhtiar kami mengobati anak kami," kata Linda, Sabtu (3/4/2021).

Dia mengatakan, kondisi anaknya awalnya baik usai mendapat resep obat dan pertolongan dokter. Tetapi, 27 Maret, ACP kembali dilarikan ke rumah sakit. Namun, di sana putrinya sudah dinyatakan meninggal dunia.

Setelah meninggal, Agung meminta dokter melakukan upaya medis dengan memberikan kejut jantung. Dokter memberikan pertimbangan, jika dikejut, organnya kemungkinan bisa rusak. Namun, upaya medis tak membuahkan hasil usai menunggu selama 3 jam.

Setelah itu, Agung kemudian menghubungi Erlita via telepon seluler di Kota Kendari. Dia mengugkapkan, saat memandikan ACP, dia tak melihat ada darah. Dia berkata, ada saksi mata di lokasi.

Keesokan harinya, menurut Agung, mantan istrinya menemukan darah itu saat memegang jenazah putrinya. Agung memastikan, pihaknya tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap putrinya.

4 dari 5 halaman

Simpati Tim Hotman Paris

Tim kuasa hukum Kopi Johny Hotman Paris, turun langsung di Kota Kendari. Mereka ikut bersimpati, menyatakan sikap siap mengawal kasus hukum Erlita Dewi hingga selesai.

Ketua tim kuasa hukum diketahui bernama Putri Maya Rumanti, seorang wanita yang juga berstatus ibu rumah tangga. Dia bersama timnya, sudah mendengar dan mengawal kasus ini sejak bergulir di Polres Sidoarjo.

"Terutama Erlita mendapatkan hak asuh ketiga anaknya, dan kasus ini bisa selesai dengan tuntas," ujar Putri Maya Rumanti di Kota Kendari, Jumat (16/4/2021).

Dia juga memastikan, bakal akan terus update soal perkembangan hasil penyelidikan forensik terhadap Agitha. Koordinasi dengan Polres Sidoarjo, bakal terus dilakukan.

"Kan dua minggu hasil forensik baru keluar ya, kami akan tindaklanjuti sehingga semua bisa tuntas dan jelas," ujarnya kepada awak media.

Dia menyebut, soal kondisi ketiga anak Erlita, saat ini sudah dalam kondisi aman dan dalam pengawasan lembaga perlindungan anak. Menurutnya, saat ini, ketiga anak Erlita lebih bahagia dan terlihat sehat.

"Kalau untuk permasalahan apakah anak itu hak asuhnya jatuh kepada ibu Erlita Dewi atau ayah mereka (mantan suami. Kami berharap, anak anak ini diasuh secara bersama kedua," ujar Putri Maya Rumanti.

Maya Rumanti menyatakan, saat ini kondisi ekonomi Erlita sudah dalam kondisi baik untuk menghidupi ketiga anaknya. Dukungan dari keluarga, sahabat dan rekan-rekannya, juga terus mengalir.

Pernyataan ini dibenarkan Erlita Dewi. Dengan terbata-bata dia mengatakan, dirinya jauh lebih siap merawat ketiga anaknya.

"Saya sudah punya usaha jualan kue dan makanan. Meskipun belum terlalu besar, namun saya yakin bisa memenuhi kebutuhan saya dan anak-anak," tegasnya.

5 dari 5 halaman

Nasib Ketiga Anaknya

Saat ini, tiga orang anak Erlita yang tersisa dan sudah direbut dari mantan suaminya. Dijumpai di Kota Kendari, Erlita keberatan disebut merebut anaknya.

Dia mengatakan, baru menjumpai tiga putrinya saat datang menengok putri sulungnya yang meninggal. Saat itu, dia melihat ketiga putrinya dalam kondisi kurus dan kurang terawat.

"Saya lihat, tiga anak saya kurus. Disitu saya bertekad, saya harus merawat mereka, memperhatikan mereka layaknya seorang ibu," ujar Erlita Dewi.

Usai menghadiri autopsi, Erlita bersama kerabatnya kembali nekat menemui ketiga anaknya di komplek perumahan milik mantan suaminya yang tinggal bersama istri baru. Erlita mengungkapkan di Kendari, sempat tiga kali mendatangi rumah yang kompleksnya dijaga sekuriti.

"Pertama datang siang, pak Satpam bilang sekeluarga keluar. Saat itu, rumah dalam kondisi tertutup. Kami menghormati dan menunggu mereka kembali," katanya.

Dia melanjutkan, kembali ke rumah mantan suaminya setelah pukul 18.00 Wita. Namun, penghuni rumah tak membuka pintu bagi Erlita dan kerabat yang datang. Mereka pun kembali pulang.

Setelah pukul 19.00 Wita, setelah salat Isya, Erlita kembali lagi ke rumah mantan suaminya. Saat itu, dia diterima masuk rumah oleh sang mantan suami dan anak-anaknya diperlihatkan.

"Saat saya memandang anak-anak saya, Saya peluk mereka. Mereka kurus, di situ, saya niat mau bawa mereka. Saya kemudian keluarkan mereka dari rumah mantan suami anak-anak saya, setiba di teras saya minta tolong keluarga agar mereka dibawa ke mobil dan diamankan," ujarnya.

Dia membantah, soal mantan suami yang menuding ada pria berbadan besar yang ikut merebut anaknya dari dalam rumah. Dia memastikan, orang itu bukan kerabatnya. Erlita juga menegaskan, tidak sampai berbuat kasar kepada keluarga mantan suaminya.