Sukses

Rekaman CCTV Ungkap Identitas Pelaku Spesialis Curanmor di Palembang

Pencurian sepeda motor yang dilakukan VE dan rekannya terekam kamera CCTV saat beraksi di Kota Palembang Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Aksi pencurian sepeda motor (curanmor), cukup membuat resah warga Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel). Termasuk aksi kriminal yang kerap dilakukan oleh VE (27).

Namun, sepak terjang VE berakhir di tangan tim Satreskrim Polrestabes Palembang, pada hari Rabu (21/4/2021). Spesialis curanmor di Palembang tersebut, dilumpuhkan dengan tembakan timah panas di bagian kakinya.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi melalui Kanit Ranmor Iptu Irsan mengatakan, penangkapan VE berawal dari laporan Anis Wanto (30).

Korban yang merupakan warga Muara Enim Sumsel, kehilangan sepeda motornya ketika diparkirkan di Jalan Mayor Ruslan Palembang, pada hari Sabtu (17/4/2021), sekitar pukul 13.00 WIB.

Aksi curanmor VE bersama rekaannya, sempat terekam kamera CCTV di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Barang bukti inilah yang digunakan tim Satreskrim Polrestabes Palembang, untuk mengungkap identitas pelaku.

“Kami mempelajari rekaman CCTV yang terpasang di TKP. Saat mendapatkan ciri-ciri pelaku, petugas lansung menyelidiki keberadaan VE,” ucapnya, Rabu (21/4/2021).

Tim Satreskrim Polrestabes Palembang akhirnya ditangkap di kediamannya di Kecamatan Mariana Kabupaten Banyuasin Sumsel.

Di rumah pelaku, petugas mengamankan 1 unit sepeda motor jenis Yamaha Jupiter dan jaket berwarna hitam, yang digunakan pelaku saat beraksi.

"VE merupakan spesialis curanmor. Dia sudah lima kali melancarkan aksinya di Kota Palembang. Aksinya memang cukup meresahkan warga Palembang,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Buru Pelaku Lain

Saat ini, tim Satreskrim Polrestabes Palembang sedang memburu rekan VE, yang sudah diketahui identitasnya.

Ketika diinterogasi, VE mengakui terpaksa mencuri sepeda motor. Selain harga jualnya tinggi, uang hasil pencuriannya digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

“Saya berbagi tugas dengan teman saat mencuri, sudah lima kali beraksi. Uang hasil jualan dibagi rata. Saya terpaksa mencuri, karena tidak ada kerjaan,” ujarnya.