Sukses

UKM Cirebon Putar Otak Jualan Sirup Imbas Percepatan Larangan Mudik Lebaran

Pelaku ekonomi harus memutar otak untuk kembali menstabilkan usaha mereka agar tidak tergerus meski di tengah suasana Pandemi Covid-19 dan larangan mudik lebaran

Liputan6.com, Cirebon - Percepatan larangan Mudik Lebaran sejak tanggal 22 Mei 2021 membuat sejumlah pengusaha makanan hingga toko oleh-oleh Cirebon tak bisa berbuat banyak.

Salah satu toko oleh-oleh terbesar di Cirebon memutuskan tidak merumahkan karyawan apalagi memotong gaji selama Pandemi Covid-19. Toko mengaku, terus berinovasi mencari peluang baru di tengah minimnya pembeli.

"Saya sedang banyak jualan Sirup Cirebon buatan sendiri yang dijual hanya di toko kami," kata Daud Mujianto, pemilik Toko Oleh-oleh Daud Cirebon, Sabtu (24/4/2021).

Daud menyebutkan, Sirup Cirebon merupakan olahan dari sari buah dan gula premium. Sirup Cirebon menyajikan enam rasa yakni Mangga Gedong Gincu, Pisang Susu, Rozen Rose, Leci, Jeruk Nipis dan Mocca.

Sirup yang dijual Rp17.500 tersebut baru dua bulan produksi massal oleh manajemen Toko Daud Cirebon. Menurutnya, sirup banyak dicari pada suasana Ramadan dan Idul Fitri.

"Sebenarnya sudah dari dua tahun lalu bikin sirup hanya saja belum menemukan rasa dan formula yang pas jadi baru dua bulan terakhir ini saja dapat rasa yang pas kemudian uji coba dan dijual. Hasilnya bagus," ujar Daud.

Dalam satu kali produksi, sebanyak 2000 botol sirup dijual di tiga toko daud Cirebon. Sehari, Sirup Cirebon laku terjual antara 200 sampai 250 botol.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 2 halaman

Produk Lain

Menurut dia, sirup merupakan salah satu cara tetap bertahan dan meningkatkan pendapatan toko selama Pandemi Covid-19. Pembeli tak hanya datang ke toko, melainkan bisa memesan melalui online dan sosial media.

"Tidak menutup kemungkinan rasa sirup juga akan nambah bahkan ukuran botol sirup akan berubah," kata dia.

Selain sirup, produk oleh-oleh yang banyak dibeli di Toko Daud yakni sambal nasi jamblang, bumbu empal gentong, dan olahan ikan. Untuk sambal nasi jamblang dan bumbu empal gentong dijual Rp 25 ribu per botol.

Daud menyebutkan, sambal nasi jamblang dan bumbu empal gentong laku 100 botol per hari. Bahkan, kata dia, ada pelanggan tetap yang berada di luar Cirebon kerap membeli bumbu empal gentong di tokonya.

"Sehari 100 botol itu untuk tiga toko ya dan mudah-mudahan pandemi segera berakhir agar masyarakat kembali beraktivitas normal," harap Daud.