Liputan6.com, Palembang - Di Sumatera Selatan (Sumsel), ada 3 jenis Alquran berbentuk unik dan menilai sejarah yang tinggi. Bahkan, usia kitab suci umat muslim tersebut sudah mencapai hingga ratusan tahun lamanya.
Liputan6.com mencoba merangkum 3 jenis Alquran bersejarah, yang masih terjaga rapi hingga saat ini.
1. Alquran Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam
Advertisement
Sejarah kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam di Bumi Sriwijaya, hingga kini masih terus dilestarikan.
Salah satu peninggalan kerajaan Islam di Palembang Sumsel, yaitu kitab suci Alquran berukir tinta emas.
Baca Juga
Alquran tinta emas ini kini disimpan oleh Kemas Andi Syarifuddin, yang merupakan keturunan dari khatib penghulu dan pengurus Masjid Agung Palembang, di masa Kesultanan Palembang Darussalam.
Sebanyak 10 buku kitab suci Alquran dan 90 buku manuskrip sejarah keislaman peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam, masih tertata rapi di lemari etalasenya di kediamannya, di Jalan Faqih Jalaluddin 19 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang.
Usia buku dan kitab suci Alquran tinta emas yang sangat tua, membuatnya harus merawat dengan sangat telaten.
Dari tulisan arab melayu, Alquran tinta emas tersebut diperkirakan sudah berusia lebih dari 200 tahun sejak dibuat di masa Kesultanan Palembang Darussalam di Palembang Sumsel.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
2. Alquran Raksasa Berukir Tinta Emas
Salah satu yang menjadi destinasi wisata religi yaitu Bayt Alquran Al-Akbar atau yang sering disebut Alquran raksasa.
Destinasi wisata yang terletak di Jalan Mohammad Amin Kecamatan Gandus Palembang Sumsel tersebut, sering dikunjungi para wisatawan. Bahkan saat Ramadan, mengunjungi wisata religi ini membuat hati teduh.
Alquran raksasa dibuat atas kayu tembesu setinggi mencapai 15 meter. Salah satu alasan pemilihan kayu tembesu, agar awet dan anti rayap. Ada 315 lembar dan 630 halaman ukiran Alquran di atas kayu tembesu, yang berukuran 177x140x2,5 cm.
Ayat-ayat suci Alquran di 30 juz tersebut, diukir dengan pahatan timbul dan menggunakan warna keemasan khas Palembang. Warna tersebut mewakili warna kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam.
Pembangunan Alquran raksasa tersebut dimulai pada tahun 2002, dengan menggandeng banyak pemahat kaligrafi ternama.
Di tanggal 30 Januari 2012 lalu, destinasi wisata religi tersebut diresmikan secara langsung oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Â
Advertisement
3. Alquran Daun Lontar
Alquran raksasa di Sumatera Selatan (Sumsel) tidak hanya ada di Palembang saja. Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel juga terdapat kitab suci Alquran yang berukuran besar.
Ada keunikan di Alquran raksasa ini. Bahannya tidak seperti Alquran biasanya yang menggunakan kertas.
Ayat-ayat suci Alquran ini ditulis di atas daun lontar yang dikeringkan dan dirangkai menjadi kitab suci Alquran.
Alquran ini juga memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan Alquran pada umumnya, yaitu sebesar 75 sentimeter x 50 sentimeter.
Alquran ini disimpannya secara rapi di kediaman pendiri komunitas 7 Pilar ini. Tepatnya di Jalan Merdeka Kelurahan Handayani Mulia, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI Sumsel.
Â