Sukses

Polisi: Penyerangan Bea Cukai Riau Terkait Peredaran Rokok Ilegal

Polresta Pekanbaru menangkap para pelaku penyerangan petugas Bea Cukai Riau yang videonya tersebar di media sosial.

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru menangkap delapan orang penyerang petugas dan perusak mobil Bea Cukai Riau beberapa waktu lalu. Enam pelaku masih buron dan hingga kini masih dikejar petugas.

Kepala Polresta Pekanbaru Komisaris Besar Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, penyerangan petugas Bea Cukai Riau ini berkaitan erat dengan rokok ilegal. Para tersangka diduga orang suruhan dari penyelundup rokok tanpa cukai.

Nandang menjelaskan, kejadian bermula ketika sebuah mobil bermuatan rokok ilegal keluar dari daerah Sigunggung Pekanbaru. Saat itu, mobil Bea Cukai Riau berusaha membuntuti.

"Ternyata ada mobil lain yang juga membuntuti Bea Cukai dari belakang," kata Nandang di Pekanbaru.

Pembawa mobil ini lalu menghubungi seorang pria inisial ST yang diduga pemilik rokok itu. Inisial tersebut menghubungi 15 pria untuk bersiaga di salah satu tempat tak jauh dari Jalan Juanda, Pekanbaru.

"Mobil pembawa rokok ini langsung ke Jalan Juanda, di sanalah petugas Bea Cukai turun dan meminta kunci mobil," kata Nandang.

Pengemudi mobil pembawa rokok tidak mau turun. Selang beberapa menit kemudian, datang 15 orang dan langsung menyerang petugas Bea Cukai dan merusak mobil operasional.

Kejadiannya berlangsung cepat, penyerang datang 5 menit ke lokasi dan berada di lokasi 5 menit juga. Setelah itu, mereka kabur ke Sumatra Barat karena video penyerangan itu viral di media sosial.

"Kemudian mereka lari ke Jambi, di sanalah tertangkap delapan orang, enam orang lagi masih buronan," kata Nandang.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Memburu Otak Pelaku

Dalam kasus ini, petugas menyita sejumlah mobil sebagai barang bukti. Satu di antara pembawa rokok, sisanya kendaraan yang ditumpangi penyerang dan mobil operasional Bea Cukai Riau.

"Ada juga pakaian, batu, dan kayu yang digunakan pelaku saat kejadian," kata Nandang.

Kepada penyidik, para pelaku kompak merupakan orang suruhan berinisial ST. Mereka mengaku dijanjikan upah setelah berhasil menggagalkan upaya Bea Cukai menangkap rokok ilegal.

"Upah belum diterima, mereka disuruh minum beralkohol saja dulu di sebuah tempat," terang Nandang.

Pihaknya, tambah Nandang, masih melacak siapa ST. Kemudian mencari sisa pelaku penyerangan lainnya agar kasus ini terang benderang.

Meski kasus ini bermotif penyelundupan rokok, polisi hingga kini belum menemukan rokok yang diangkut mobil dari Sigunggung itu. Polisi juga belum menemukan sopir mobil yang menghubungi ST.

"Masih dikejar, masih didalami," ucap Nandang.