Sukses

Penumpang LRT Palembang di Bawah 10 Persen, Ini Langkah BPKAR Sumsel

Jumlah penumpang LRT Palembang hingga saat ini masih di bawah 10 persen, ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Palembang - Moda transportasi LRT Palembang, ternyata masih belum banyak diminati warga Palembang Sumatera Selatan (Sumsel). Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Balai Pengelola Kereta Api Ringan (BPKAR) Sumsel, untuk meningkatkan minat masyarakat Sumsel menggunakan transportasi LRT Palembang.

Kepala BPKAR Sumsel Amanna Gappa akhirnya beraudiensi dengan Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo, untuk mendapatkan solusi peningkatan penumpang LRT Palembang.

Dalam pertemuan tersebut, BPKAR Sumsel meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, bisa melakukan integrasi moda melalui transportasi darat Trans Musi.

"Adanya kegiatan integrasi moda, dari LRT Palembang ke Trans Musi. Juga mungkin fasilitas transportasi lainnya. Sehingga akan ada peningkatan pengguna LRT Palembang," ucapnya, Jumat (30/4/2021).

Dia mengatakan, saat ini BPKAR Sumsel akan lebih fokus dalam peningkatan pelayanan terhadap penumpang. Amanna menilai, hal tersebut bisa membuat penumpang dapat merasakan keberadaan dari LRT Palembang.

Menurutnya, rata-rata lot faktor atau jumlah penumpang masih di bawah 10 persen. Di samping dampak Pandemi Covid-19, diakuinya memang ada pembatasan penumpang LRT Palembang.

“Kita melakukan pembatasan penumpang pada angka 30 persen hingga maksimal 40 persen,” ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Kartu Integrasi Moda

Wako Palembang Harnojoyo menuturkan, Pemkot Palembang akan terus melakukan kerjasama. Terutama dari kartu yang terintegrasi oleh semua angkutan, angkutan LRT Palembang , Trans Musi ataupun transportasi sungai lainnya.

Harnojoyo juga akan terus memotivasi setiap Aparatur Sipil Negera (ASN), untuk terus mengunakan LRT Palembang. Bahkan Pemkot Palembang akan membuat dan membagikan kartu integrasi tersebut, kepada para ASN sebagai bentuk motivasi.

"Memang sejak Pandemi Covid-19, kurang lebih hanya 10 persen peminatnya. Karena banyak yang tinggal di rumah mungkin ya. Memang seperti imbauan kita, kalau tidak ada keperluan jangan banyak keluar rumah," ungkapnya.