Liputan6.com, Palembang - Beragam jenis kue-kue kering biasanya berjejer rapi di atas meja, di saat Hari Raya Idul Fitri. Apalagi, tradisi silaturahmi oleh umat muslim ke rumah-rumah kerabatnya menghiasi momen lebaran.
Peluang inilah yang dilirik oleh Dian Eka Putri (33). Ibu rumah tangga (IRT) di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), selalu kebanjiran orderan kue-kue lebaran di saat bulan Ramadan.
Advertisement
Baca Juga
Jika pandemi Covid-19 membuat perekonomian menurun drastis, namun berbeda dialami Dian. Dia bahkan membuka orderan kue lebaran sejak tahun lalu, saat pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia.
“Saya kepikiran untuk menambah penghasilan dengan menjual kue-kue lebaran. Awalnya dimulai saat Ramadan tahun lalu, ternyata respon dari pelanggan sangat banyak,” ucapnya di Palembang, Minggu (2/5/2021).
Dengan keahliannya memasak, dia pun membuat berbagai jenis kue kering dan kue basah, dengan rasa yang nikmat. Seperti kue kering nastar, kue putri salju, maksuba, kojo, kue 8 jam, kue keju gondrong dan lainnya.
Namun pelanggannya paling suka dengan kue nastar buatannya. Bahkan setiap hari, dia bisa memproduksi 30 unit toples kue kering nastar.
“Banjir order kue kering nastar, bahkan permintaannya meningkat hingga 100 persen. Kue nastar memang disukai warga Palembang, untuk sajian saat lebaran,” ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Bahan Kue Nastar
Warga Jalan Lubuk Bakung Palembang Sumsel ini, membandrol harga kue nastar mulai dari Rp85.000 hingga Rp135.000 per toples.
Bahan-bahan yang disiapkan untuk membuat kue kering nastar yaitu butter, gula halus, kuning telur, tepung terigu, susu bubuk dan maizena.
“Untuk membuatnya cukup mudah. Kue nastar kering ini harus dipanggang dulu selama 40 menit agar bisa masak dan langsung bisa disajikan,” katanya.
Advertisement