Liputan6.com, Gunungkidul Sekilas Pasar Kuliner Argomidang di Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, tak berbeda dengan pasar-pasar kuliner pada umumnya. Para pedagang tampak sibuk melayani pembeli yang ramai.
Namun setelah ditelisik lebih dekat, ada sesuatu yang beda di pasar Kuliner Argomidang ini. Semua jajanan yang dijual di pasar ini dibanderol Rp1000 saja. Inilah pasar yang hanya muncul saat Ramadan, namanya pasar serba seribu rupiah.
Tercetusnya ide pasar serba seribu ini dimulai saat awal bulan Ramadan tahun ini. Pasar serba seribu awalnya berupa kepedulian warga pada setiap hari Jumat yang mengadakan sedekah Jumat. Sedekah Jumat sendiri dikumpulkan untuk disumbangkan kepada para pedagang di Pasar Argomidang yang selama pendemi omsetnya menurun drastis.
Advertisement
Seperti yang diungkapkan Sularno, salah seorang tokoh pencetus dan pengelola pasar serba seribu Argomidang, hal ini untuk membantu dan memberi semangat bagi para pedagang di Argomidang ini. Di samping itu juga mampu memberikan alternatif kuliner murah bagi masyarakat selama Ramadhan.
“Awalnya masyarakat mengadakan Jumat sedekah, hasilnya dikumpulkan untuk diberikan kepada para pedagang agar mampu bertahan di masa Pandemi,” ujar Sularno.
Menurut Sularno, dengan donasi masyarakat tersebut, pihaknya mempunyai ide untuk membuat suatu konsep pasar yang unik, maka tercetuslah pasar serba seribu. Pedagang bersedia menjual produk kuliner dengan harga seribu karena donasi yang terkumpul disumbang untuk mereka.
“Menu yang kami jual juga cukup beragam, mulai dari Bakso, Sosis bakar, aneka Siomay, dan jajanan tradisional dan minuman, semua serba seribu,” tutur Sularno.
Inovasi yang dilakukan pengelola pasar Argomidang ini mendapat sambutan yang antusias. Terlihat setiap pasar dibuka, pengunjung yang mengajak serta keluarga berbelanja untuk buka puasa. Tak sedikit pula yang menyantap makanan dilokasi tersebut karena tempatnya yang asri dan sejuk.
“Pasar serba seribu ini kami buka seminggu sekali, untuk nilai Seribu rupiah, dapat dibelanjakan jajanan yang bila dijual normal senilai Rp4 ribu,” lanjut Sularno.
Caranyapun sangat mudah, pengunjung tinggal datang ke stand penukaran uang Seribu rupiah, dan akan diberikan karcis atau kupon yang dapat digunakan untuk belanja. Pengelola juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi pengunjung yang datang. Pengunjung wajib cuci tangan dan memakai masker memasuki kawasan pasar kuliner Argomidang.
“Konsep pasar kuliner serba seribu ini, di samping punya tujuan untuk membantu warga yang ingin berbuka puasa dengan menu yang variatif tanpa mengeluarkan biaya yang besar, juga untuk ikut menekan penyebaran Pandemi, karena masyarakat khususnya Bejiharjo, tidak perlu jauh-jauh untuk belanja,” terang Sularno panjang lebar.
Tari Aji, salah satu pengunjung warga Bejiharjo menyatakan bahwa dirinya merasa tertarik untuk datang dan belanja di pasar serba seribu. Di samping harganya murah, menu makanan yang dijual juga beragam.
“Dengan kupon yang kita beli dengan harga Rp2 ribu, kita dapat memperoleh jajanan senilai Rp8 ribu. Makanannya juga banyak pilihan dan rasanya enak,” paparnya
Lebih lanjut, Sularno juga menyatakan bahwa ke depan, konsep pasar serba seribu ini akan diteruskan dengan kemasan yang lebih menarik.
“Selepas Ramadan, konsep ini akan kami olah kembali, agar lebih menarik, dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat secara luas,” pungkasnya.