Sukses

Tak Ada Makanan di Rumahnya, Pria di Musi Banyuasin Aniaya Ayahnya

RO, warga asal Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel menganiaya ayahnya karena kesal tidak ada makanan di rumahnya.

Liputan6.com, Palembang - Emosi seketika memang bisa membuat semua orang kalap mata. Hal itulah juga yang dialami oleh R0 (25), warga Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel).

RO nekat menganiaya M. Soleh (64), ayah kandungnya sendiri, karena tidak ada makanan sama sekali yang akan disantapnya.

Kapolres Muba AKBP Erlin Tangjaya melalui Kapolsek Sungai Lilin AKP Zanzibar, peristiwa bermula pada Minggu (2/5/2021) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

Pria yang merupakan warga Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin merasakan kelaparan. Dia lalu berjalan ke arah meja makan dan langsung membuka tudung saji.

Namun, dia kesal karena tidak ada makanan sama sekali yang disajikan. Dipengaruhi emosi sesaat, RO langsung membantingkan tudung saji dan piring hingga membuat suara gaduh.

Melihat anaknya berang, korban langsung menegur pelaku dan menanyakan kenapa barang-barang tersebut dirusak.

“Korban juga meminta agar pelaku mau bekerja jika ingin makan,” ucapnya, Senin (3/5/2021).

Diduga tidak terima dengan ucapan ayahnya, pelaku beranjak ke dapur dan mengambil senjata tajam (sajam) jenis golok.

Dengan kemarahan membabi-buta, RO langsung melayangkan sabetan golok tersebut ke wajah ayahnya. Karena tak sempat mengelak, M Soleh mengalami luka bacok di telinga dan tangannya.

"Setelah menganiaya ayahnya, pelaku melarikan diri. Tetangga yang mendengar ada kegaduhan, langsung mendatangi rumah korban,” ujarnya di Musi Banyuasin.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Aniaya Karena Kesal

Melihat korban penuh luka dan bersimbah darah, para tetangga langsung membawa korban ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Para tetangga juga langsung melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian. Anggota Polsek Sungai Lilin langsung bergerak, melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap pelaku.

Saat diinterogasi, RO mengaku kesal setelah mendengar ayahnya menyuruhnya untuk bekerja, jika ingin makan.

“Saya kesal mendengar ucapan ayah saya. Sempat saya bacok dua kali, tapi sempat ditangkis ayah saya. Tapi sekarang saya menyesal,” ungkapnya.