Liputan6.com, Bantul - Nani Aprilliani Nurjaman (25) tersangka pengirim sate mengandung sianida diduga kuat sudah menikah siri dengan Tomi. Tomi adalah lelaki yang selama ini disebut sebagai target sasaran pengiriman makanan beracun tersebut.
Fakta jika Nani dan Tomi telah menikah siri diungkap oleh warga sekitar tempat tinggal Nani di Padukuhan Cepokojajar, RT 003 Kalurahan Sitimulyo Kapanewonan Piyungan Bantul. Saat pertama kali datang ke Kampung tersebut, pasangan ini mengatakan jika sudah menikah secara agama.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Dukuh Cepokojajar, Didit Widayat (42) mengatakan yang bersangkutan tinggal di Cepokojajar sejak setahun terakhir. Nani bersama Tomi membeli rumah di wilayahnya sejak pandemi Covid-19 ini. Nani atau sering dipanggil Tika membeli rumah yang mereka tinggali tersebut dengan harga Rp500 juta dari warga setempat.
"Rumah ini kebetulan berdekatan dengan keponakan saya,"ujar Didit, Selasa (4/5/2021).
Kendati demikian, Didit mengaku tidak mengetahui apakah Nani atau Tomi yang membeli rumah tersebut. Namun ketika mengurus balik nama sertifikat rumah tersebut, Tomilah yang selalu hadir termasuk ketika bertemu pihak BPN.
Menurut Didit, saat meminta izin kepada ketua RT setempat, keduanya mengaku sebagai pasangan suami istri. Dan berdasarkan keterangan ketua RT setempat, lanjut Didit, keduanya menyatakan menikah siri.
Hal tersebut dikuatkan ketika datang ke tempat RT, Nani dan Tomi bersama dengan orangtua Nani. Orangtua si pengirim sate sianida, Nani mengatakan kepada Ketua RT jika anaknya Nina telah menikah secara siri dengan Tomi. Sehingga keduanya diperkenankan tinggal di padukuhan tersebut.
 "Tetapi belum ada yang lapor ke saya. Sampai saat ini pak Tomi ataupun mbak Nani belum ke rumah untuk meminta izin,"paparnya.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Nani Mengaku Kerja di Salon
Berdasarkan keterangan RT setempat, sebulan lalu, yang bersangkutan hendak ke rumahnya untuk mengurus surat-surat. Namun Didit mengaku belum bertemu yang bersangkutan hingga akhirnya baru mengetahui jika Nani merupakan perempuan yang diamankan polisi karena kasus sate beracun.
Didit mengatakan warga Padukuhan Cepokojajar Kalurahan Sitimulyo Kapanewonan Piyungan Bantul tidak menyangka jika tetangga baru mereka, Nani Aprilliani Nurjaman (25) adalah pengirim sate beracun yang menewaskan anak kedua dari pengemudi ojek online, Bandiman.
Didit mengungkapkan berdasarkan laporan dari Ketua RT 03, Nani tidak tertutup dan sering bergaul dengan tetangganya. Ia sendiri bahkan tidak menyangka jika pengirim sate beracun tersebut adalah Nani tetangganya. Ia baru tahu ketika pihak kepolisian menelepon dirinya berkaitan dengan kasus tersebut.
"Saya baru tahu kalau Nani pelaku itu tinggal di sini karena kasus racun sianida mencuat," dia menerangkan.
Kepada warga sekitar lanjut Didit, Nani mengaku bekerja di sebuah salon. Nani sering terlihat di rumah tersebut pada waktu-waktu tertentu. Ketika pulang ke rumah itupun waktunya berbeda dan selalu diantar dengan kendaraan yang berbeda pula setiap harinya.
Namun beberapa hari menjelang peristiwa tersebut, Nani memang tidak terlihat di rumah. Tiba-tiba Jumat (30/4/2021) pagi ada pihak kepolisian yang meminta warganya untuk menenami anggota polisi begadang di dekat rumah tersebut.
Hingga akhirnya Jumat pagi sekitar pukul 05.30 WIB, ada polisi berpakaian preman yang menjemput Nani di rumahnya.
"Malam sebelum penangkapan itu ada anggota polisi yang WA tetangga mbak Nani untuk menemani begadang," ujarnya.
Â
Advertisement
Wanita Ramah
Sementara untuk Tomi, Didit mengaku memang pernah berinteraksi dengan lelaki tersebut. Yaitu ketika yang bersangkutan sedang mengurus proses balik nama sertifikat tanah dan rumah yang baru dibelinya di Padukuhan Cepokojajar tersebut.
Dari interaksi yang sebentar itulah Didit mengetahui jika Tomi adalah anggota polisi. Namun pangkatnya apa dan bertugas di mana, Didit mengaku tak mengetahuinya. Ia hanya tahu kalau Tomi tugas di luar kota karena jarang terlihat di rumah tersebut.
"Saya baru tahu kemarin kalau Pak Tomi kalau kantornya di Jogja," ucap dia.
Eni Wulandari (50), tetangga samping rumah mengatakan jika kesehariannya Nani adalah wanita yang ramah dan mudah bersosialisasi. Hanya saja, karena kesibukannya bekerja, Nani memang jarang mengikuti kegiatan sosial seperti arisan dan kegiatan lain. Namun Nani sudah tercatat sebagai anggota arisan ibu-ibu di dusun tersebut.
"Dia kalau arisan lebih banyak nitip. Karena kerjanya luar kota. Tapi pas pertama kali datang dulu, mereka gelar pengajian,"ujarnya, Selasa (4/5/2021).
Namun cukup sering Nani memberinya oleh-oleh ketika datang dari luar kota. Terakhir Nani memberinya Bika Ambon. Menurut Nani kue tersebut berasal dari tempat Nani bekerja. Enipun menerimanya meskipun awalnya sudah menolak.