Liputan6.com, Bandung - Soal yang mencantumkan gambar bumi datar di ujian Sekolah Dasar (SD) kelas 6 membuat jejaring media sosial Facebook heboh. Diketahui soal itu dikeluarkan sebuah sekolah swasta di Kota Cimahi.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, perihal bumi datar ini ditemukan oleh anak dari seorang pria bernama Desmanjon Purba. Sang anak tersebut merupakan murid SD swasta yang berlokasi di Cimahi.
Saat anaknya mengikuti ujian secara daring dari rumah, Desmanjon pun melihat soal ujian tersebut. Dalam soal IPA untuk US 2021 Nomor 30, digambarkan seluruh planet yang mengelilingi matahari berbentuk bulat. Namun, dari gambar yang ada hanya bumi yang digambarkan berbentuk datar.
Hal tersebut kemudian dibagikan oleh pemilik akun Facebook Muhanto Hatta dan diteruskan oleh ratusan pengikutnya. Unggahan itu disukai 1,4 ribu lebih dan telah dibagikan ke lebih seribu akun.
Seperti diketahui, sejumlah penganut teori bumi datar yakin benar, planet manusia tidak berbentuk bulat, melainkan rata mirip piring. Alasannya, saat berjalan di atasnya, permukaan planet ini tampak dan terasa datar.
Oleh karena itulah, mereka menepis semua bukti yang menunjukkan bumi itu bulat, seperti halnya foto-foto bumi dari angkasa luar.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Cimahi Harjono, mengonfirmasi adanya temuan soal ujian tersebut. Berdasarkan hasil pengecekan terhadap kepala sekolah dan guru yang membuat soal itu diketahui sang guru mengambil ilustrasi bumi dari mesin pencarian Google.
Â
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Menarik Perhatian Murid
Alasan guru tersebut karena dinilai paling layak dan dapat menarik perhatian murid. Bukan bermaksud mengajak siswa memahami bumi datar seperti yang ditudingkan.
"Guru tersebut sudah mengakui kesalahan. Tidak ada maksud dari yang bersangkutan mengatakan bumi datar karena pelajaran yang diberikan pun selalu bumi bulat. Dari soal itu juga tidak ada statemen bumi datar," kata Harjono, Jumat (7/5/2021).
Harjono berujar, guru tersebut murni atas ketidaktahuannya soal bumi datar, bukan pribadi yang menganut paham bahwa bumi berbentuk datar.
"Itu murni ketidaktahuan guru dan tidak ada maksud mengatakan bumi datar. Beliau adalah guru yang mengajarkan selama ini bahwa bumi itu bulat," tegas Harjono.
Atas temuan itu, pihak kepala sekolah membuat surat pernyataan secara resmi. "lustrasi itu hanya diambil yang paling bagus dan itu bagus ada warna-warni. Hanya itu saja, tanpa maksud untuk mengatakan bahwa bumi datar," kata Harjono.
Adapun selama ini penyusunan soal ujian diserahkan ke sekolah masing-masing sebagaimana diatur Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi. Sehingga tidak menyalahi aturan.
"Baik teknis pelaksanaannya apakah menggunakan metode daring ataukah luring termasuk penyusunan soal pun itu disusun oleh sekolah," tuturnya.
Advertisement