Sukses

Ketat, Ratusan Kendaraan Pemudik Dipaksa Putar Balik di Perbatasan Jabar-Jateng di Cilacap

Tercatat 484 unit kendaraan pemudik berbagai jenis, terpaksa harus gigit jari dan tidak bisa masuk ke Cilacap

Liputan6.com, Cilacap - Tercatat 484 unit kendaraan pemudik berbagai jenis, terpaksa harus gigit jari dan tidak bisa masuk ke Cilacap. Mereka dicegat petugas pos penyekatan di perbatasan Jawa Tengah Jawa Barat ini. Jumlah tersebut terhitung sejak 6 Mei 2021 hingga Minggu (9/5/2021.

“Dari tanggal 6 sampai hari ini (Minggu) jam 12 siang, ada 484 kendaraan yang diputar balik,” ujar Kapolres Cilacap, AKBP Leganek Mawardi.

Dia menambahkan, angka ini belum termasuk pemudik yang harus putar balik dari pos penyekatan lain. Tercatat ada 13 pos penyekatan di seluruh Kabupaten Cilacap.

“Hanya dari pos Mergo yang merupakan pos perbatasan Jawa Tengah Jawa Barat dan antara Kabupaten Cilacap dengan Kota Banjar Patoman,” kata dia, dikutip Bercahayanews.com.

Selain itu, pos ini juga mencatat pelintas yang diizinkan masuk ke Cilacap sudah melalui proses rapid test antigen. Tes cepat random itu diberlakukan kepada pelintas sejak tanggal 6 Mei 2021 lalu.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pemudik Lokal

Dia memastikan seluruh warga tersebut dinyatakan negatif hingga diijinkan masuk ke Cilacap. Mayoritas merupakan pelintas dan membawa barang kebutuhan pokok atau sejenisnya.

“Yang penting negatif dan ini kita syukuri bersama. Kemarin ada 40 orang yang kita rapid tes,” kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo menambahkan, pihaknya juga memberikan dukungan dengan menempatkan petugas di seluruh pos penyekatan.

Itu, termasuk yang ada di Pos penyekatan di Kalipucang Kecamatan Patimuan, Cilacap. Pos ini memantau pergerakan warga dari Jawa Barat, tepatnya dari arah Kabupaten Pangandaran sebelum masuk Jawa Tengah.

Dia menambahkan, hasil pemantauan selama ini menyebutkan pelintas rata-rata merupakan warga lokal.

“Mayoritas warga lokal. Seperti warga Patimuan kan banyak yang berbelanja ke Pangandaran atua sebaliknya,” kata dia.

Penulis: Haryadi, Bercahayanews.com.