Liputan6.com, Garut - Kepolisian Resort (Polres) Garut, Jawa Barat, meminta putar balik puluhan kendaraan pemudik yang tercatat di dua pintu masuk atau perlintasan Kadungora dan Limbangan, dalam proses penyekatan pemudik yang berlangsung hingga siang hari ini.
Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Kepolisian Resort Polres Garut Iptu Trias Karso Yuliantoro, mengatakan, upaya penyekatan ditempuh untuk menghindari masuknya kendaraan pemudik, sebaga bagian pelaksanaan operasi Lodaya tahun ini.
"Kadang ada juga yang memanfaatkan kelengahan petugas, terutama di malam hari, kadang seperti kucing-kucingan juga, hingga akhirnya mereka lolos ke kota tujuan," ujarnya di sela-sela penjagaan di Pos Jaga Penyekatan Kadungora Garut, Senin (10/5/2021).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Trias, dibanding Jumat dan Sabtu pekan kemarin, tingkat kedatangan kendaraan pemudik pada H-2 Senin ini, mulai menunjukkan penurunan. Awalnya, kendaraan yang masuk via pos Kadungora berada di kisaran 400 unit kendaraan per hari, kini sudah jauh berkurang.
"Ada juga yang kami putarbalikkan karena tidak sesuai dengan dokumen mulai KTP hingga tes swab antigen," ujarnya.
Dari dua pintu penyekatan pos Limbangan dan Kadungora, tercatat kendaraan roda empat pribadi mencapai 381 unit, sementara total kendaraan yang puta balik mencapai 30 unit gabungan dari roda dua dan tiga.
"Rinciannya Pos Kadungora mencapai 146 kendaraan roda empat, sementara kendaraan roda empat yang melintas Limbangan mencapai 235 unit," kata dia.
Sementara kendaraan roda dua dan empat yang putar balik, mencapai 17 unit via pos penyekatan Kadungora, serta 13 unit melalui pos penyekatan Limbangan.
"Karena mereka tidak bisa menunjukkan persyaratan administrasi sesuai SOP, maka dengan berat hati petugas kami terpaksa memutarbalikkan kendaraan mereka ke daerah asal," ujar dia.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Modus Pemudik
Meskipun penjagaan penyekatan aparat gabugan mulai polisi, TNI, dinas perhubungan, dan petugas lainnya dikerahkan,tetapi ia mengakui masih banyak pemudik yang nekat menerobos penjagaan, terutama saat petugas lengah atau istirahat menjelang tengah malam.
"Biasanya jam 11 (23.00 WIB) atau 12 (24.00 WIB) malam banyak kendaraan yang masuk," ujarnya.
Bahkan, dalam beberapa modus yang berhasil ditemukan, para pemudik sengaja mengakali petugas dengan menitipkan barang bawaan di kendaraan barang, sementara mereka memilih jalan kaki untuk mengelabui petugas.
"Setelah kami cek di dalam kendaraan ada motor, baju, dan lainnya, sementara pemiliknya sudah duluan janjian di mana," ujarnya.
Untuk menekan meningkatnya jumlah kendaraan pemudik yang masuk, Trias meminta agar mereka bisa mematuhi imbauan larangan mudik yang disampaikan pemerintah, untuk menghindari terjadinya penyebaran Covid-19 di daerah tujuan.
"Sebaiknya di rumah saja sesuai dengan peraturan, toh pulang pun apalagi dari kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan sekitarnya sudah banyak penyekatan," ujarnya.
Advertisement