Sukses

Berkah Idul Fitri bagi Kaum Duafa dan Penyandang Difabel di Pekanbaru

PTPN V menyalurkan 2.000 paket sembako kepada kaum duafa, veteran, pensiunan, dan penyandang difabel jelang Lebaran Idul Fitri di Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - PT Perkebunan Nusantara V atau PTPN V menyalurkan 2.000 paket sembako menjelang Lebaran Idul Fitri. Sasarannya adalah masyarakat kurang mampu agar ikut merasakan kemenangan hari umat muslim itu.

Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko K Santosa, mengatakan paket sembako masing-masing berisi beras, gula, minyak makan, dan beragam bahan pangan.

Selain kepada kaum duafa, paket sembako juga dibagikan kepada veteran pejuang bangsa, pensiunan PTPN V, hingga para difabel di berbagai daerah.

"Bantuan ini tidak seberapa dibandingkan dengan situasi serba sulit saat ini, namun besar harapan kami bantuan ini bisa dimaknai sebagai wujud kepedulian dan kehadiran PTPN V di tengah bapak ibu semua menjelang perayaan hari kemenangan," kata Jatmiko di Pekanbaru, Senin petang, 10 Mei 2021.

Jatmiko yang juga ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Riau itu menjelaskan, keberhasilan PTPN V menjadi salah satu perusahaan perkebunan sawit milik negara terbaik di Indonesia tidak luput dari doa masyarakat.

Untuk itu, lanjutnya, PTPN V yang sepanjang 2020 berhasil mencetak laba tertinggi sepanjang 12 tahun terakhir memaknai bentuk syukur dengan berbagi kepada mereka yang membutuhkan, baik dari sisi sosial maupun sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional.

Salah satu penerima bantuan adalah Fenti. Perempuan paruh baya itu tak kuasa menahan air mata kala dirinya bersama teman-teman senasib menerima perhatian dari perusahaan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Terima Kasih Penyandang Disabilitas

Perempuan 50 tahun ini adalah anggota dari Perhimpunan Penyandang Disabilitas Fisik Indonesia (PPDFI) Riau sekaligus ketua Yayasan Insan Berguna Nusantara (IBNU) yang menaungi ratusan penyandang disabilitas di seluruh Riau.

Fenti sendiri merupakan tuna daksa atau penyandang disabilitas berupa kelainan bentuk tubuh yang mengakibatkan kelainan fungsi dari tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan yang dibutuhkan. Untuk berdiri dan melangkahkan kaki saja, dia tak pernah lepas dari sebatang tongkat yang menopang tubuhnya.

"Ini hal luar biasa bagi kami. Kami sebenarnya butuh support, dukungan seperti ini. Kami ingin menjadi diri yang berguna bagi negara ini," begitu barisan kalimat pertama yang keluar dari wanita berhijab tersebut saat berdialog dengan Jatmiko.

Bagi Fenti yang telah menghabiskan sisa usianya untuk golongan disabilitas tersebut, bantuan sembako itu menjadi bentuk dukungan dan perhatian PTPN V untuk penyandang disabilitas. Tidak banyak kalangan yang memberikan dukungan serupa.

Sehingga, Fenti pun meminta kepada PTPN V agar dapat memberikan dukungan lebih masif, terutama terkait industri kreatif mikro yang telah dijalankan para penyandang disabilitas tersebut. Saat ini, mereka berhasil memproduksi beragam produk herbal dari talas yang dipercaya kaya antioksidan, serta beragam kreasi kue.

Menanggapi hal tersebut, Jatmiko mengatakan pihaknya telah memiliki program kemitraan yang sesuai untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang telah dijalankan oleh Yayasan IBNU.

Selain menguatkan sisi produksi, Jatmiko mengatakan sebagai perusahaan BUMN, PTPN V juga akan membantu pemasaran produk yang dihasilkan sehingga kaum disabilitas bisa meningkatkan kepercayaan diri di tengah masyarakat.

"Kami dari PTPN V akan berupaya membantu semaksimal mungkin untuk pengembangan usaha kreatif teman-teman disabilitas. Untuk pemasaran, BUMN juga telah memiliki program PaDi UMKM. Kita akan membina teman-teman disabilitas agar lebih maksimal," tutur Jatmiko.

Pasar Digital Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (PaDi UMKM) merupakan platform digital yang mempertemukan UMKM dengan BUMN untuk mengoptimalkan, mempercepat dan mendorong efisiensi transaksi belanja perusahaan-perusahaan pelat merah pada UMKM.

Dengan begitu, Jatmiko mengatakan BUMN akan memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan. Di samping itu, platform tersebut akan membantu monitoring belanja BUMN pada UMKM.