Liputan6.com, Boyolali - Kabar duka tenggelamnya perahu wisata, di Waduk Kedungombo, Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5) mengejutkan semua pihak. Insiden yang terjadi pada Idul Fitri hari keempat itu menjadi prioritas penanganan oleh Badan Sar Nasional (Basarnas).
Ratusan relawan dari Solo Raya dan Kabupaten Grobogan datang ke lokasi untuk membantu proses pencarian korban hilang dalam insiden perahu terbalik tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Arif Sugiyarto, Koordinator Basarnas Pos Solo menjelaskan, ratusan relawan dari BPBD, Basarnas, PMI dikerahkan untuk melakukan pencarian.
“Kita melakukan pencarian dengan cara melempar jangkar. Korban rata-rata ditemukan dikedalaman 20 meter,” ungkap Arif ditemui disela pencarian korban.
Relawan, melakukan pencarian menggunakan perahu karet. Puluhan perahu karet diterjunkan untuk melakukan penyisiran ke dalam kedung.
“Ada sekitar 300 relawan kita kerahkan. Malam ini kita melakukan pencarian semaksimal mungkin. Jika belum semua ketemu pencarian akan dilanjutkan esok pagi. Kita mendirikan tenda dan dapur umum untuk tim pencari dan keluarga. Kita juga melibatkan puluhan ambulans yang datang membantu,” ucap dia.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Hambatan dalam Proses Pencarian
Proses pencarian, mengalami kesulitan lantaran lapisan bawah waduk berupa lumpur. Karenanya, untuk pencarian kita melempar jangkar.
“Korban yang ditemukan langsung dibawa ke RS Waras-wiris Boyolali. Keluarga kita kabari jika telah berhasil melakukan identifikasi,” tambahnya.
Bupati Grobogan Sri Sumarni yang sebelumnya rapat dengan Kapolda Jateng langsung membubarkan diri dan melakukan pengecekan kelokasi.
“Ada beberapa korban warga Grobogan. Jadi kita ikut mendukung proses pencarian. BPBD Dan PMI Grobogan juga ikut melakukan pencarian,” ungkapnya saat memimpin pengawasan pintu air Kedungombo.
Sejauh ini, baru enam korban hilang yang ditemukan. Enam korban ini ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Hingga Sabtu malam, tim SAR gabungan masih mencari keberadaan tiga korban lainnya.
Advertisement