Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah sebulan lebih Provinsi Riau bebas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena cuaca memihak. Bumi Lancang Kuning saat ini dan bulan sebelumnya diguyur hujan, merata di seluruh kabupaten dan kota yang ada.
Cuaca memihak sehingga karhutla Riau tidak terjadi ini diprediksi hingga akhir Juli nanti. Selanjutnya, memasuki Agustus, Riau kembali memasuki musim kemarau sehingga berpotensi memicu titik api atau karhutla.
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah Provinsi Riau serta Polda dan TNI sudah diingatkan oleh Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono. Pria berbintang tiga ini menyambangi Polda Riau untuk mengecek kesiapan pemerintah dan jajaran kepolisian menghadapi karhutla pada Agustus nanti.
"Kalau dilihat dari peralatan dan anggota semuanya siap," kata Gatot kepada wartawan, Kamis siang, 20 Mei 2021.
Gatot menjelaskan, Gubernur Riau Syamsuar dan Kapolda Irjen Agung Setya Imam Effendi sudah membuat aplikasi Mata Asap untuk menghadapi ancaman karhutla pada Agustus depan.
"Aplikasi ini melihat kalau ada titik api, kemudian dipadamkan oleh petugas di lapangan," kata Gatot.
Gatot menyatakan, menghadapi karhutla tidak hanya dari kesiapan peralatan dan personel. Namun harus ada inovasi sebagai deteksi dini titik panas indikasi karhutla.
"Deteksi dini itu penting, ini antisipasi awal agar Riau tidak terjadi karhutla," jelas Gatot.
Selain deteksi dini, Gatot juga mementingkan adanya kesadaran masyarakat terkait karhutla ini. Terutama pemilik lahan agar tidak membersihkan atau membuka kebun dengan cara membakar.
Dalam tinjauannya di Mapolda Riau, Gatot bersama Syamsuar serta Agung dan pejabat lainnya melihat peralatan yang akan digunakan memadamkan titik api. Gatot juga mengecek pasukan TNI, Polri serta jajaran pemerintah yang akan diturunkan jika terjadi karhutla.