Sukses

Antisipasi Covid-19 Varian India dari 13 ABK Filipina, Rawat Jalan RSUD Cilacap Tutup

Para nakes RSUD Cilacap tersebut sebagiannya merawat 13 ABK WN Filipina yang positif terpapar varian India

Liputan6.com, Cilacap - Layanan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap, Jawa Tengah ditutup sementara waktu untuk mengantisipasi menyebarnya Covid-19 varian baru B.1617.2 alias varian India.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengatakan, sementara ini ada 47 tenaga kesehatan dan pegawai yang terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 15 orang sembuh dan lainnya masih dalam perawatan.

Para nakes RSUD Cilacap tersebut sebagiannya merawat 13 ABK WN Filipina yang positif terpapar varian India. Karenanya, untuk mengantisipasi penularan ke skala lebih luas, sementara waktu instalasi rawat jalan ditutup.

“Ya ditutup. Kalau penutupannya kebijakan RSUD ya,” kata Pramesti, Sabtu malam (22/5/2021).

Perihal waktu penutupan, Pramesti tak menjawab. Namun, dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, penutupan dilakukan sekitar sepekan.

Meski begitu, Pramesti belum bisa memastikan apakah puluhan nakes yang positif Covid-19 tersebut memang terjangkit varian India. Saat ini, sampel dari para nakes dan pegawai masih diperkisa di Baltebangkes. Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi agar varian India tak semakin menyebar.

“Kan hasilnya belum. Untuk mengantisipasi,” ucap dia.

Pramesti mengungkapkan, dari 14 ABK Filipina yang terpapar Covid-19, 13 di antaranya positif varian India. Satu ABK lainnya masih dalam pemeriksaan lantaran hasil Genome Sequencing-nya dikirim terakhir kali dan belum keluar.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tracing dan Testing di RSUD Cilacap

Seperti diberikan sebelumnya, Kasus COVID-19 yang dialami belasan awak kapal asing di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, merupakan varian baru yang muncul di India, kata Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes terhadap 13 anak buah kapal berkewarganegaraan Filipina yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah varian India B.1617.2," katanya saat konferensi pers di Cilacap, Sabtu siang.

Terkait dengan hal itu, Bupati mengatakan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cilacap mengambil langkah-langkah berupa melaksanakan tindakan tes, penelusuran, serta perawatan (3T berupa testing, tracing, dan treatment, red.) terhadap tenaga kesahatan dan karyawan RSUD Cilacap yang menangani awak kapal asing tersebut.

Menurut dia, Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cilacap akan mengupayakan isolasi terpusat untuk tenaga kesehatan dan karyawan RSUD Cilacap yang terkonfirmasi positif.

"Tracing, testing, dan treatment (3T) juga akan dilakukan bagi semua kontak erat dari tenaga kesehatan dan karyawan yang terkonfirmasi positif," katanya.

Ia mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cilacap juga akan melakukan penguatan standar operasional prosedur (SOP) penggunaan dan pelepasan alat pelindung diri (APD) serta perilaku tenaga kesehatan atau karyawan dalam menjaga protokol kesehatan.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Daerah Cilacap Farid Ma'ruf mengatakan dua dari 13 awak kapal yang terkonfirmasi COVID-19 telah dinyatakan sembuh, sedangkan 11 orang lainnya masih dalam perawatan di RSUD Cilacap.

"Kelihatannya yang sembuh sudah dipulangkan ke negaranya. Kalau kapalnya sudah dibawa ke Singapura," katanya.