Sukses

Covid-19 B.1617.2 Masuk Cilacap, Kenali Gejala dan Bahaya Varian India

Penularan Covid-19 varian India disebut lebih cepat dari varian lama

Liputan6.com, Cilacap - Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyiapkan fasilitas isolasi atau karantina terpusat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian India B.1617.2. Proyeksinya, fasilitas tersebut akan digunakan untuk mengarantina puluhan nakes RSUD Cilacap yang diduga terpapar varian baru tersebut.

Fasilitas isolasi menggunakan RS Pricilia, Sampang. Rumah sakit tersebut belum beroperasi. Karenanya, seluruh fasilitasnya bisa digunakan untuk merawat pasien tak bergejala diduga varian India.

“Isolasi terpusat ini kan sedang dipersiapkan. Karena nanti di sana nanti dia beserta keluarganya itu kan ditracing,” kata Direktur RSUD Cilacap, dr Ichlas Riyanto, Senin (24/5/2021).

Menurut dia, selain nakes, keluarga yang positif Covid-19 juga akan dikarantina di tempat ini. Tracing dan testing terhadap keluarga nakes sudah dilakukan dan tinggal menunggu hasil lab.

“Ditracing, kalau terkonfirmasi positif maka dikarantina di sana. Kalau negatif ya tidak. RS Pricilia nggih,” dia menjelaskan.

Ichlas Riyanto menjelaskan, gejala varian India B.1617.2 tak berbeda dari Covid-19 lama. Namun penularannya lebih cepat, dengan gejala yang juga tampak lebih cepat, yakni 1x24 jam. Karenanya, varian baru ini lebih berbahaya.

“Kalau gejalanya kan sama, dengan virus yang kemarin," dia mengungkapkan.

Saat ini Satgas Covid-19 masih menunggu hasil tes genome sequencing ke-32 nakes tersebut. Dari 32 nakes, saat ini lima orang bergejala dan dirawat di RSUD Cilacap. Sedangkan 27 lainnya isolasi mandiri lantaran tak bergejala.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Penutupan Poli Rawat Jalan RSUD Cilacap

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berencana melakukan evaluasi terkait penutupan poli rawat jalan RSUD Cilacap untuk mengantisipasi menyebarnya varian India B.1617.2. Evaluasi bakal dilakukan pada Rabu (26/5).

Juru Bicara Satgas Covid-19 Cilacap, M Wijaya mengatakan berbeda dengan rencana semula, penutupan hanya berlangsung dua hari. Sebelumnya, rencananya rawat jalan akan ditutup selama sepekan. sterilisasi ruangan, tracing dan testing bisa dilakukan dengan cepat. Karenanya, RSUD bisa membuka instalasi rawat jalan dengan cepat.

Namun begitu, untuk memastikan keamanan instalasi rawat jalan dari paparan Covid-19, pada Rabu (26/5/2021) akan dilakukan evaluasi menyeluruh bersamaan dengan berakhirnya isolasi. Jika sudah dipastikan aman, pada Kamis (27/5/2021), instalasi rawat jalan akan dibuka lagi.

“Hari ini dan hari besok. Kemudian hari Rabu dievaluasi, kalau kira-kira sudah aman, hari Kamis sudah bisa dibuka lagi,” kata Wijaya.

Untuk memastikan apakah nakes terpapar varian India, Satgas Covid-19 telah mengirimkan sampel genome sequencing ke Balitbangkes Kemenkes, Jakarta. Diperkirakan hasilnya baru akan keluar sekitar dua hingga tiga pekan mendatang.

“Sementara diduga kaya gitu (nakes RSUD Cilacap terpapar varian India b.1617.2). Nah, hasil swab itu dikirim ke Balitbangkes Kemenkes di sana di Jakarta. Ya belum, itu bisanya dua sampai tiga minggu, baru keluar,” ucap dia.