Sukses

WNA Iran Bakar Ruang Detensi Imigrasi Demi Bisa Melarikan Diri

Saat ini WNA asal Iran itu masih dalam pengejaran pihak Imigrasi Kota Parepare.

Liputan6.com, Parepare - Seorang Warga Negara Asing (WNA) bernama Ramin Poorbihamta kini dalam pengejaran pihak Imigrasi Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Pria asal Iran itu diduga sengaja membakar ruang Detensi Imigrasi Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare demi memuluskan upayanya untuk melarikan diri pada Jumat (28/5/2021).

Kepala Kantor Imigrasi Kota Parepare, Arief Eka Riyanto membenarkan ihwal kejadian tersebut. Menurut dia dugaan pembakaran itu dilakukan oleh WNA asal Iran tersebut menguat lantaran hanya dirinya yang sedang diperiksa di ruangan yang menjadi sumber munculnya api.

"Kondisi ruangan saat itu hanya dihuni oleh satu orang Deteni dan satu orang petugas. Diduga kuat meja dalam ruangan dibakar oleh Deteni dalam upayanya untuk melarikan diri," kata Arief dalam keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com, Jumat (28/5/2021).

Arief menjelaskan bahwa sebelumnya, Ramin Poorbihamta merupakan pengungsi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Dia diamankan karena diduga melakukan pelanggaran keimigrasian.

"WNA ini merupakan Pengungsi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) yang kami amankan karena telah diduga melakukan pelanggaran Keimigrasian Pasal 8 Ayat 2 dan Pasal 75 UU 6 thn 2011," ujar Arief.

Arief melanjutkan bahwa Ramin Poorbihamta rencananya akan dibawa ke Detensi Imigrasi Kota Makassar untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

"Yang bersangkutan rencananya akan dibawa ke Rumah Detensi Imigrasi Makassar pukul 13.00. Namun saat terjadi kebakaran yang diduga dilakukan oleh WNA ini pada pukul 11.00, ybs melarikan diri dari ruang Detensi Imigrasi Parepare," urainya.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Damkar Selamatkan Tahanan

Terpisah, Kabid Damkar Kota Parepare, Syarifuddin Sjam menyebutkan bahwa sedikitnya tujuh unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api yang membakar ruang Detensi Imigrasi Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare.

"Tujuh armada yang terdiri dari tiga mobil penembak dan empat mobil tangki pemadam kebakaran terlihat di lokasi," sebutnya.

Tidak hanya memadamkan api, personel pemadam kebakaran juga terpaksa mendobrak ruang tahanan karena melihat ada seorang WNA yang sedang ditahan disana.

"Kami lakukan evakuasi karena melihat ada orang di dalam tahanan, sehingga pintunya kita dobrak sebagai bentuk penyelamatan," ujarnya.

Ditanya penyebab kebakaran, Syafruddin mengaku, kebakaran berasal dari meja yang diduga sengaja dibakar oleh tahanan.

"Kita duga meja itu dibakar dengan kain atau kertas, sehingga api menyebar dengan cepat. Ada tahanan warga Iran yang kita duga sebagai pembakar agar bisa lari," jelas dia.