Liputan6.com, Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sekaligus politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya buka suara terkait kabar perang antara dirinya dengan ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Ganjar yang ditemui di kompleks kantor Gubenur Jateng, Jalan Pahlawan, Jumat (28/5/2021) mengaku kaget dengan perang opini warganet di media sosial (medsos).
Advertisement
Baca Juga
“Saya ikuti di medsos sungguh-sungguh saya tidak enak. Saya sangat hormat sama Mbak Puan (ketua DPP PDIP Puan Maharani,” kata Ganjar.
Dia tak menyebut perseteruan perebutan kursi calon presiden 2024 dirinya dengan Puan benar atau tidak. Namun, Ganjar mengingat perjalanan karirnya dalam pemilihan Gubernur Jateng 2013 lalu.
“Saya masih ingat dan belum lupa ketika elektabilitas saya sangat rendah di (Pilgub Jateng) 2013 lalu, Mbak Puan komandan tempurnya,” ungkap Ganjar mengingat perjalan karir politiknya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Mengaku Tak Berkonflik
Saat perebutan orang nomor 1 di Jateng, Ganjar mengaku bermodal senjata yang terbatas.
“Saya tidak punya modal saat itu saya tidak pernah lupa. Maka partai saat itu yang bergerak maka saya menang (jadi Gubernur),” ucap dia.
“Maka ini lah cara penghormatan saya pada Mbak Puan karena sampai dengan hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau,” kata Ganjar.
Terkait hubungan politiknya, Ganjar mengaku tidak ada masalah dengan Puan Maharani seperti yang muncul di medsos.
“Baik-baik saja. Bahkan saat saya sowan ibu (Megawati) saat halalbihalal Mbak Puan juga ada di sana. Kami sempat bercanda. Jadi saat di medsos seperti itu saya sungguh-sungguh sangat kaget,” ucap dia.
Terkait langkah politik, Ganjar mengambil filosofi Jawa yang selalu menaruh hormat dan mengingat jasa pahlawannya.
“Saya orang Jawa kader partai yang diajari untuk mendem jero mikul duwur. Gitu aja,” imbuh Ganjar.
Advertisement