Sukses

Lonjakan Covid-19 di 8 Daerah Jateng Dipantau Khusus, Mana Saja?

Kabar mengejutkan muncul pada pekan terakhir Mei 2021. Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus

Liputan6.com, Semarang - Kabar mengejutkan muncul pada pekan terakhir Mei 2021. Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus.

Akibatnya, Kudus yang sebelumnya berkategori zona oranye berubah menjadi zona merah.

Namun, Kudus dipastikan tak sendirian menangani ledakan kasus Covid-19 ini. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang terus memantau penanganan kasus Covid-19 di Kudus bahkan meminta Wali Kota Semarang ikut membackup.

Permintaan itu dilakukan setelah gubernur berkoordinasi dengan Bupati Kudus terkait angka Covid-19.

 

"Sejak Senin lalu kami rapatkan dan saya sudah kontak Bupati Kudus. Saya minta report-nya harian. Ini sedang kami pantau terus," katanya ditemui di rumah dinasnya, Jumat (28/5/2021).

Penambahan tempat tidur di rumah sakit maupun isolasi telah dilakukan di Kudus. Tempat isolasi terpusat juga sudah ditambah.

"Nanti dibackup dari Kota Semarang. Pak Hendi (Wali Kota Semarang) sudah siap, sehingga nanti kalau layanan publik di Kudus terkait penanganan Covid-19 tidak tertampung, maka akan kita tarik ke sini (Kota Semarang)," dia menjelaskan.

Penanganan peningkatan kasus itu lanjut Ganjar juga sudah disiapkan. Termasuk penambahan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.

"Mudah-mudahan bisa memenuhi. Kami juga komunikasi intens dengan Mendagri, Menkes terkait hal ini. Kami pelototin terus," katanya.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

8 Wilayah Pantauan Khusus

Sebenarnya, peningkatan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Kudus. Ada sejumlah daerah lain di Jateng yang menunjukkan adanya peningkatan.

Setidaknya lanjut dia, ada delapan daerah yang terus dipantau. Selain Kudus ada Kabupaten Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Banyumas, Cilacap, Klaten dan Jepara.

"Untuk Cilacap ada varian baru. da permintaan dari Banyumas agar Pemprov terlibat karena keduanya bergandengan. Harapannya ada kesepakatan antara keduanya, bagaimana pergerakan orang di sana diatur. Itu penting," tegasnya.

Ganjar mengucapkan terimakasih Kapolda dan Pangdam bersama jajaran memutuskan menutup dan pengetatan akses jalan daerah yang mengalami peningkatan. Itu langkah tepat dilakukan untuk menurunkan penularan.

"Saya terimakasih Kapolda, Pangdam, Kapolres, Dandim, Babinsa/Babhinkamtibmas. Ditutup. Maka saya minta ditutup. Artinya kita butuh dukungan masyarakat hari ini. Jangan sampai kasus yang terjadi di Kudus terjadi di tempat lain," tegasnya.

Ganjar juga meminta seluruh kepala daerah di Jawa Tengah untuk siaga. Sebab prediksinya benar, bahwa setelah ada ramai-ramai beberapa waktu lalu, hari ini terjadi peningkatan yang tinggi.

"Maka ini warning untuk semuanya. Saya minta semua kepala daerah hati-hati. Semua kerumunan yang sifatnya keramaian tolong dibatasi dan diperketat. Kasih peringatan dan edukasi dengan baik. Kalau tetap nekat, tutup!. Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro sudah membantu. Mereka sudah mengambil tindakan tegas dan masyarakat harus mendukung. Maka kita harus mengambil tindakan tegas itu," kata Ganjar.