Liputan6.com, Aceh - Video berisi seorang anak yang diduga mencuri kotak amal masjid di Aceh viral di sejumlah grup WhatsApp dan Facebook beberapa waktu ini. Namun, yang menjadi sorotan dalam video tersebut ialah perlakuan yang diterima oleh anak tersebut.
Ada dua video yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Gampong Ceumpeudak, Tanah Jambo Aye, Aceh Utara itu. Pertama perlakuan dari seorang pria yang terlihat sempat mengikat leher anak tersebut dengan seutas tali.
Tangan anak tersebut diikat ke belakang, lalu pria yang diketahui menjabat sebagai aparatur desa setempat itu menjerat leher anak tersebut dengan tali serta menariknya. Di dalam video yang sama terdengar seseorang yang mengatakan biar saja anak tersebut mati saat seorang warga meminta agar talinya segera dilepas.
Advertisement
Polisi mengatakan bahwa kasus dugaan pencurian kotak amal ini telah diselesaikan secara kekeluargaan pada hari yang sama melalui kesepakatan antara pengurus masjid dengan keluarga anak tersebut. Menurut polisi, kotak amal yang diduga dicuri oleh anak tersebut berisi uang sebanyak Rp1,5 juta.Â
"Kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan di Kantor Polsek Tanah Jambo Aye," ujar Kapolsek, AKP Ahmad Yani, dalam keterangan diterima Liputan6.com, belum lama ini.
Kapolsek menambahkan, dari pengakuan bocah 13 tahun itu, dia mencuri karena ingin membeli makanan untuk ayahnya yang sakit di rumah.
Sementara itu, aparatur desa yang menjerat leher bocah pencuri kotak amal tersebut diketahui berinisial BJ. Dia menjabat sebagai Kaur Pemerintahan. Dalam video klarifikasinya, BJ mengaku bahwa ia mengikat leher anak tersebut untuk shock therapy.
Belakangan juga sempat tersebar hasil tangkapan layar yang memperlihatkan seseorang yang sedang mengacung-acungkan senjata api di hadapan anak tersebut. Polisi mengakui adanya video ini, tetapi menampik jika pria di dalam video tersebut disebut berasal dari pihak aparat.
"Itu kan memang lagi penyelidikan, kita belum bisa memastikan tapi sudah saya konfirmasi anggota polres, anggota polsek, kayaknya bukan dari kita, tapi itu lagi kita dalami," jawab AKP Ahmad Yani, kepada Liputan6.com, Senin siang (31/5/2021).